Beberapa hari yang lalu, saya menonton acara Lentera Indonesia di televisi. Acara yang menayangkan orang-orang penuh inspirasi. Saya tertarik pada satu kisah yaitu tentang Perahu Literasi yang diprakarsai oleh Kang Ion, orang asal Tangerang. Saya berpikir, ternyata masih ada orang-orang "gila" yang mau mengorbankan hidupnya untuk menjadi bagian dari pengembangan literasi untuk anak-anak di daerah terpencil.

Ya, "hanya" menjadi seorang yang berkeliling kampung dengan menggunakan sebuah perahu sambil membawa buku bacaan untuk anak-anak. Dia juga membawa alat musik tradisional untuk tetap berusaha melestarikan budaya daerah. Dia pun sampai rela keluar dari pekerjaan tetapnya dan itu berarti dia kehilangan gajinya. Itulah mengapa saya katakan "gila".

Orang lain mencaci maki karena menurut mereka hal tersebut adalah tidak masuk akal dan konyol. Saya juga ikut berkomentar, "gila tuh orang, masa resign dan rela tidak mendapatkan gaji, hidup dari mana coba?"

Itu pemikiran dan komentar dari sisi manusia biasa kebanyakan. Dilihat dari sisi kepedulian, pengabdian, dan keteguhan hati, maka apa yang dilakukan oleh Kang Ion itu sungguh mulia. Dia mau keluar dari zona nyaman dan memulai hal yang benar-benar tidak nyaman.

Yang dia pikirkan sebenarnya sederhana, yaitu supaya anak-anak mau membaca dan belajar dari buku. Tapi, dengan program literasi tersebut maka efek positifnya akan panjang. Itu berarti telah mencetak generasi anak-anak yang cerdas. Dia juga mempunyai prinsip bahwa jika kita tulus dan ikhlas dalam melakukan sesuatu maka rejeki akan mengalir dengan sendirinya. Tuhan tidak akan membiarkan umatnya menderita. Luar biasa!

Lalu pertanyaannya, darimana dia mendapatkan uang untuk hidup sehari-hari?