A. Bagus Gunawan

Seseorang yang ingin menulis dan menjadi bermakna bagi orang lain...

Selengkapnya
Navigasi Web

Melihat Hanya yang Terlihat (1)

Menjadi seorang guru bukanlah cita-citaku dari kecil, bahkan aku protes pada ibuku karena tak bisa seperti orang lain, yang mampu membeli apa saja dengan mudah. Waktu itu hanya melihat dari satu sisi yaitu materi. Aku ingin punya rumah yang bagus, motor yang keren, mobil yang mewah, dan seterusnya seperti angan anak-anak kecil lainnya.

"Bu, aku ga mau jadi guru"

"Kenapa le?" Tanya ibu

"Gaji Ibu kecil..."

Bagiku guru itu susah dan menderita. Aku melihat beberapa tetanggaku yang menjadi guru dan hidupnya ya.. pas-pasan. Pagi sampai siang, dia di sekolah dan ketika pulang sekolah, dia menjadi penggembala kambing atau sapi atau menjadi petani. Baju, celana, dan sandal seadanya, bahkan robek di beberapa bagian bajunya. Sangat sederhana dan sangat memelas hidupnya. Sepertinya tidak pernah punya uang untuk hidup layak atau bahkan bersenang-senang.

Menjadi guru berarti menjadi "tua" karena pasti dipanggil "pak" atau "bu" dan harus bijaksana. Harus pintar dan cerdas dalam semua bidang. Harus "lurus" hidupnya dan tidak boleh salah karena menjadi contoh bagi siswanya. Tapi, apa yang dia terima tidak sebanding dengan beban yang harus dia tanggung. Dapat gaji tapi tidak cukup untuk hidup.

"Tidak, aku tidak mau jadi seperti itu!"

"Aku ingin jadi yang hebat dan gagah seperti polisi atau tentara"

Anganku melayang lagi, "Sepertinya enak yah kalau jadi orang kaya, tapi bagaimana caranya ya?"

Itu cita-citaku saat masih SD, mungkin karena melihat saudaraku menjadi seorang polisi. Aku juga tidak mau jadi dokter karena aku tidak bisa matematika. Kalau pilot? Hmm.. takut ketinggian dan jatuh. Tak mungkin juga aku jadi seorang penggembala sapi. Cita-cita lain juga tidak ada karena perbendaharaan profesi di kepalaku belum banyak, maklum wong ndeso.

Apa yang ada dalam pikiran seorang anak kecil memang begitu, polos dan apa adanya. Melihat sesuatu pun hanya dari apa yang terlihat dipermukaan. Anak kecil sepertiku belum tau makna dari sebuah hal dalam hidup. Apalagi makna menjadi seorang guru.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Lanjut Pk.....semangat

08 Jul
Balas

Terima kasih Bu

09 Jul
Balas



search

New Post