ANTRIYANI

Setitik semangat dan sedikit nekat adalah dua hal yang menjadi modal saya untuk menulis. Mungkin agak sedikit menyimpang dari teori-teori tentang menulis yang b...

Selengkapnya
Navigasi Web
BEBAS BERGAUL TANPA PERGAULAN BEBAS (Oleh Antriyani)
Ilustrasi Dok. MediaGuru

BEBAS BERGAUL TANPA PERGAULAN BEBAS (Oleh Antriyani)

BEBAS BERGAUL TANPA PERGAULAN BEBAS

Oleh: Antriyani

 

Pesatnya perkembangan teknologi dibarengi dengan meningkatnya hubungan sosial baik dalam berkomunikasi maupun pergaulan di lingkungannya. Semua kalangan tak menyia-nyiakan kesempatan untuk memanfaatkan media sosial yang merupakan produk teknologi masa kini sebagai sarana untuk berhubungan dan berkomunikasi. 

 

Sudah menjadi sebuah fakta yang terjadi di lingkungan sosial, penggunaan media sosial didominasi oleh kelompok remaja. Pada berbagai kesempatan mereka seolah tak lepas dari gadget. Batasan ruang dan waktu seakan terabaikan. Kelompok ini seolah mendewakan barang dengan teknologi canggih tersebut yang saat ini penggunaannya semakin tak terkendali. 

 

Media sosial juga memberikan kesempatan bagi para pemakainya untuk mengakses berbagai informasi yang terjadi. Salah satunya konten-konten yang berbau pornografi. Konten atau tayangan seperti ini merupakan sumber permasalahan yang seharusnya menjadi perhatian berbagai pihak agar tidak terlalu berdampak buruk bagi penikmatnya. 

 

Tidak dapat dimungkiri bahwa pada kenyataannya berbagai kasus yang berhubungan dengan pergaulan bebas salah satunya bermula dari intensitas remaja dalam mengkonsumsi informasi. Baik yang berupa informasi digital, elektronik, mau pun hubungan sosial lainnya seperti pertemanan atau kelompok. Mereka cenderung mencandu tayangan, konten, atau informasi dari media sosial yang berbau pornografi. 

 

Berdasarkan hal tersebut di atas, semua itu tentunya akan berdampak buruk pada perkembangan mental, perilaku, dan sikap seseorang di lingkungannya. Menjamurnya kasus pelecehan seksual pada berbagai situasi dan kondisi akan memperpanjang deretan dampak buruk dari kebiasaan menonton tayangan dan konten tersebut. 

 

Bukan itu saja, dampak lainnya yang terjadi adalah maraknya pergaulan bebas pada beberapa kelompok umur. Lagi-lagi kelompok remaja sebagai pelaku utamanya dan satu-satunya kelompok yang paling rentan. Mengapa demikian? Penyebabnya adalah jiwa mereka yang tergolong masih labil, serba ingin tahu, berani dengan tantangan, dan masa bodo pada norma yang berlaku. 

 

Semua penyebab itu memang akan terus memperparah terjadinya pergaulan bebas jika tidak segera dilakukan tindakan dan pencegahan agar peristiwa tersebut tidak terjadi lagi atau setidaknya berkurang. Kesadaran dan mawas diri akan pentingnya edukasi tentang batasan pergaulan yang baik dari berbagai pihak akan memberikan andil besar berkurangnya pergaulan bebas di masyakat. 

 

Orang tua dan keluarga merupakan 'tangan pertama' yang seharusnya mampu memenejemen mental anak agar lebih terkontrol dalam pergaulan dan berperilaku. Edukasi yang baik dari keluarga akan melahirkan dan mencetak perilaku yang baik pula. Berani bersikap tegas pada anak dalam memilih dan memilih konten atau tayangan harus dimiliki oleh setiap orang tua. Orang tua dan keluarga wajib melakukan berulang-ulang dan terus menerus agar tujuan bebas dari pergaulan bebas benar-benar tercapai. Jangan takut untuk memberikan sanksi tegas pada anak jika perilakunya sudah mengarah pada perbuatan tidak senonoh. 

 

Pihak sekolah dan masyarakat merupakan 'tangan kedua'. Keduanya merupakan tempat anak berbaur dan berinteraksi setelah keluarga. Kedua kelompok ini juga harus berani memberikan sanksi atau shock teraphy jika pelanggaran itu terjadi. Terutama sekolah. Ia harus mampu menjadi tempat edukasi yang sebenar-benarnya. Sekolah harus bertindak tegas apabila terjadi kasus-kasus yang mengarah pada tindakan-tindakan tak senonoh. Apa pun bentuknya. Seperti, pelecehan seksual, berpacaran tanpa batas di lingkungan sekolah, dan lain-lain. Guru diharapkan mampu berperan sebagai pendidik seutuhnya. 

 

Pada akhirnya, kerjasama antarpihak dan lembaga harus bersinergi dengan baik. Membangun kesepakatan dan kesepahaman bersama untuk tegas menolak dan memberantas pergaulan bebas seyogyanya dilakukan sejak dini. Memberikan pemahaman dampak buruk pergaulan bebas pada kelompok rentan (remaja)sangat penting dilakukan agar tercipta generasi penerus bangsa yang beretika, hebat, dan membanggakan.(*) 

 

****

 

SumberGading, 15 Februari 2023

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren sekali ulasannya say... Sukses ya

16 Feb
Balas



search

New Post