#Tulisan ke-139 #TGS.2

Oleh: Achmad Nur Hadi

Saudaraku, sesama hamba beriman

Tehnologi canggih kian kuatkan keyakinan

Semakin nyata, fakta, realita dan di depan mata

Allah, Tuhan seluruh alam tampakkan kebenaran Al-Qur’an

Seiring detak langkah akhir zaman

Hanyalah orang-orang zalim, tertutup mata hatinya

Tabir tebal membesi, menghalangi hidayah ilahi

Hingga tak satu pun firman-Nya merasuk di hati

Kini, cobalah kembali kita pahami!

Kun Fayakun-Nya Allah, “Jadilah!” Maka terjadilah ia

Ia apa saja yang dikehendaki-Nya

Air laut tumpah, jadilah tsunami

Guncangan bumi, jadilah gempa bumi

Gelapnya awan dan badai hujan, jadilah banjir bandang

Kemudian,

Allah tunjukkan dalam kisah selamatnya Kapal Nabi Nuh As

Hanya dengan firman-Nya, “Wahai bumi! Telanlah airmu!”

Kepada langit pun Allah perintahkan, “Hai langit! Kau kucurkan derasnya hujan

Berhentilah!” Maka surutlah air bah yang gelombang ombaknya menggunung

Lalu, kapal nabi Nuh As selamat berlabuh di puncak gunung

Gunung Judi namanya

Sungguh!

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya

Awal perintah-Nya Nabi Nuh disuruh buat kapal di atas gunung

Akhir perintah-Nya kapal terdampar di atas gunung

Selamatlah kaumnya, binasalah orang-orang zalim

Dan hanyalah orang hilang akalnya takkan mampu berpikir

Akan sejarah kenabian dalam Al-Qur’an terukir

Refleksi Alquran :

Dan difirmankan, ”Wahai bumi! Telanlah airmu dan wahai langit (hujan) berhentilah.” Dan Air pun disurutkan dan perintah pun diselesaikan, dan kapal itu berlabuh di atas Gunung Judi, dan dikatakan, “Binasalah orang-orang zalim” (QS. Hud 11: 44)

Bondowoso, 02 Juli 2020 (Sumangat2)