A. NUR HADI

A. Nur Hadi, S.Pd.I Guru SMP NEGERI 1 Wonosari - Bondowoso Jatim Pengamat sosial kemasyarakatan & Peuli Lingkungan Hidup...

Selengkapnya
Navigasi Web
Puasa Penggempur Dosa
Puasa Penggempur dosa, tapi banyak yang tak memahaminya. Sehingga mereka tidak berpuasa.

Puasa Penggempur Dosa

Tantangan 365 Hari #TantanganGurusiana (Hari ke-108)

Oleh: A.NUR HADI

Kewajiban berpuasa di Bulan Suci Ramadan adalah perintah Allah SWT. Hal ini semua umat Islam sangat paham. Sebab dalam Kitab Suci Al-Qur’an diterangkan, Allah berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah; 2: 183)

Namun, banyak kurang paham tentang pahala puasa yang akan diperolehnya. Padahal ibadah puasa menggaransi bagi yang menunaikannya dengan dihapuskan dosa yang telah lau dan yang akan datang. Bagaimana cara memperolehnya? Tentu berpuasa semata-mata dengan penuh keimanan dan pengharapan rida dan pengampunan dari Allah SWT. Bukan karena sesamanya.

Puasa sebagai penggempur dosa-dosa umat manusia. Dengan berpuasa di Bulan Suci Ramadan banyak obral pahala yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya. Tidurnya saja berpahala karena menghindari perbuatan yang merusak ibadah puasa. Setiap amalan bersedekah, memberi buka, baca Al-Qur’an, salat-salat sunnah, dan lain-lain pahalanya berlipat ganda. Karena itulah, kesempatan seperti ini banyak dimanfaatkan oleh hamba-hamba yang mengetahui kemuliaan Bulan Suci Ramadan.

Ada rahasia yang belum diketahui. Rahasia apa itu? Yakni pahala puasa yang masih menggantung di langit sebelum ibadah puasa disempurnakan dengan mengeluarkan “Zakat Fitrah”. Zakat Fitrah wajib dikeluarkan oleh setiap umat Rasul SAW, mulai awal puasa hingga akhir ramadan. Ibadah yang satu ini untuk mengurangi kesenjangan sosial antara sesama saudara muslim. Karena sangat penting maka, setiap bayi yang dilahirkan sudah wajib difitrahi.

Bagaimana untuk yang tidak mampu? Golongan ini yang termasuk berhak menerima zakat fitrah. Tidak menjadi gugur kewajiban karena setelah menerima zakat fitrah dari saudara dan handai taulan, ia wajib dan tetap membagikan fitrahnya kepada yang lain. Inilah yang perlu diperhatikan agar pembagian zakat fitrah bisa diperkirakan rentangan waktunya. Karena mungkin bagi mereka yang menerima masih harus menunaikan kewajibannya.

Zakat Fitrah berarti menyucikan diri setelah sebulan melaksanakan puasa. Dengan zakat fitrah manusia kembali suci bagai bayi yang baru dilahirkan. Sungguh Islam agama sangat mudah. Hanya saja masih ada sebagian orang Islam sendiri yang tidak memahami ajaran nabi. Sehingga di waktu bulan puasa mereka tidak berpuasa. Kapan mereka mau menghapuskan dosa? Perintah salat tidak dilaksanakan apalagi berpuasa. Maka sayang sekali, puasa penggempur dosa tidak menjamin keimanannya. Semoga saja Allah memberi hidayah kepada saudara-saudara kita yang belum sadar akan kewajiban sebagai hamba Allah. Amin Ya Mujibassailin.

Menuju Tantangan 365 hari (Hari ke-108)

Bondowoso, 19 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren pakSangat menyayangkan pak banyak orang yang belum tergerak untuk berpuasa

19 May
Balas

Aamiin ustadz

19 May
Balas

Aamiin ...

20 May
Balas

Terimakasih pencerahannya pak, semoga tidak lalai menunaikan zatkat fitrah

20 May
Balas

Betul sekali bapak puasa adalah penggempur dosa kita , trimakasih ilmunya pak ustad

19 May
Balas



search

New Post