Karakter yang paling menonjol pada siswa setingkat SMP kelas tujuh adalah sifat kekanak-kanakannya sering mendominasi sikap yang muncul di dalam kelas. Mogok saat di tunjuk untuk maju ke depan kelas, kadang menangis, saling mengejek dengan teman, berlari-larian saat istirahat, asyik bermain sendiri saat diterangkan materi, dll. Memang masih anak-anak. Masih pra remaja. Bermain masih mendominasi dunia mereka.

Dalam teori belajar Quantum yang pernah penulis pelajari, kita harus bisa membawa diri kita masuk ke dunia mereka, sehingga keberadaan kita tidak menciptakan perbedaan yang terlalu kontras dengan dunia mereka. Metode mengajar yang kita gunakan harus bisa menyelinap kedalam pola pikir mereka, sehingga tercipta rasa yang nyaman dalam proses belajarnya.

Salah satu pengalaman yang paling berkesan adalah saat mengajar materi IPA kelas tujuh tentang komponen-komponen ekosisten dan perannya. Untuk mengenal komponen-komponen penyusun ekosistem, siswa di tugaskan untuk mencari data di lingkungan sekolah. Kebetulan di depan sekolah ada lapangan rumput milik desa yang bisa kami manfaatkan sepenuhnya untuk mendukung kegiatan keseharian sekolah. Sebenarnya alat yang digunakan adalah KWADRAN, yang terbuat dari logam aluminium yang dirangkat menjadi bentuk segi empat dan dapat dilipat. Akan tetapi pagi ini, siswa ditugaskan untuk membuat "kwadran" sendiri dengan seutas tali rafia yang kedua ujungnya di tali dengan simpul mati dan dibelah dua. Ketika dibentangkan, maka akan menjadi bentuk yang fleksibel menyesuaikan dengan area yang akan diamati.

Satu kelompok hanya terdiri dari 3-4 siswa. Pengalaman adanya penumpang gelap (free rider), maka jumlah anggota kelompok tidak perlu terlalu banyak. Penjelasan tugas dilakukan di kelas. Setelah usai penjelasan merekapun berburu ke ekosistem lapangan rumput di depan sekolah. Mereka masih anak-anak, masih kelas tujuh. Mereka berlarian dengan riangnya ke lapangan. Ciri khas anak-anak. Mereka merasa seolah-oleh bermain, bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain.

Tiap kelompok memilih tempat yang terpisah. Ada yang mencari tempat teduh. Ada yang ditengah lapangan. Ada yang sengaja memilih tempat yang becek, ketika ditanya, mereka menjawab, kemungkingan makhluk hidupnya akan lebih banyak Pak! Boleh juga logikanya. Tanya jawab untuk menguji data yang mereka temukan terjadi dengan serunya. Saling tanya, saling jawab, diselingi tawa riang. Saya sendiri juga ikut tertawa bila mendengar celoteh mereka. Pak, lintah itu komponen biotik atau abiotik? Embun pada daun rumput apakah juga komponen ekosistem? Serangga ini apa namanya Pak? Bila rumput terdiri dari beberapa jenis, bagaimana menulisnya dalam tabel? Bagaimanakah menuliskan jumlah oksigen? Dan masih banyak pertanyaan lagi.

Setelah kegiatan berburu data sudah cukup, siswa diarahkan kembali ke kelas untuk mengerjakan tugas menjawab pertanyaan yang telah diberikan di kelas diawal kegiatan. Tidak lupa, mereka pun berlari lagi kembali ke kelas. Memang masih anak. Beri mereka ruang bermain yang bermanfaat. Bermain sambil belajar, dan belajar sambil bermain. Manakah yang benar?