Apriani Dinni Siti Nurbaini

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Wajah saya dulu, sekarang dan nanti

Wajah saya dulu, sekarang dan nanti

Kata orang sih dulu saya cantik, bulu mata lentik, bibir mungil, kulit hitam manis dengan rambut bak mayang terurai tak bosan orang melihatnya (ini menurut orang lain, menurut saya iya juga hahaha) dengan tubuh yang tinggi semampai banyak kumbang yang tertarik. Sampai saya bingung tuk memilih dan menolak, banyak kumbang yang patah hati karena saya. Sampai ada yang memakai dukun itu kejadian ketika saya masih SMP di Cariu. Saya dulu sangat jutek menolak kumbang tanpa berpikir panjang, sampai saya berani meludah di depannya dan menyobek surat cinta yang disimpan di kolong meja. itu dulu pengalaman ketika saya masih bau kencur dan gadis.

Sekarang saya istri dan ibu dua orang anak, laki-laki dan perempuan yang beranjak dewasa. Selain seorang istri saya diberi tanggungjawab sebagai Kepala Sekolah. Suami sangat mendukung semua kegiatan saya asal positif. Saya beruntung mendapat suami pengertian. Wajah dan tubuh saya tidak seperti dulu, ketika bercermin terlihat gurat-gurat halus di wajah dengan pipi agak tembem. Demi suami saya rawat wajah dan tubuh dengan sekali-kali pergi ke salon, selebihnya saya merawat sendiri. Saya tidak boleh egois memikirkan diri sendiri karena kebutuhan anak sangat besar. Sambil memeganag HP yang memperlihatkan wajah, saya merenung, tanda-tanda tua telah datang, kecantikan memudar, tubuh mulai kendur, mata tak sejernih dulu, bulu mata tak selentik dulu, rambut yang dulu hitam, panjang dan tebal perlahan menipis ditumbuhi uban yang tiap hari semakin liar tumbuhnya. Wajah halusku, kecantikan, mata indah, bibir mungil, pipi yang menggemaskan secara perlahan memudar. Perasaan sedih pasti ada tapi saya harus menerimanya, karena ini hukum alam yang tidak bisa kita tolak. Suami saya tidak terpengaruh dengan keadaan saya seperti ini. Muda dan tua bersama. Saya dan suami sama-sama berkonsentrasi pada anak.

Nanti saya akan menua, wajah ini akan semakin kendur, tubuh tak sesegar dulu, warna rambut akan memutih dengan selembar dua lembar warna hitam. Anak-anak saya akan menikah dan membuat sarang sendiri. Saya dan suami akan kembali berdua. Untuk mengisi kekosongan kami akan berolahraga, jalan-jalan menengok cucu, ah impian yang diharapkan oleh semua orangtua. Saya berharap tua saya nanti dan suami selalu sehat bisa melihat anak dan cucu saya hidup bahagia. Kita harus siap bila masa itu datang. Semoga impian kami didengar Allah aamiin. Saya selalu bersyukur dengan wajah saya yang dulu, sekarang dan nanti. Tak ada yang abadi di dunia jangan bersikap takabur karena semua akan hilang.

Hj. Apriani Dinni Siti Nurbaini, S.Ag, M.Pd.I

Penulis Peserta Sagu Sabu cirebon

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Muantappp bu kepsek !!! Foto profilnya mana?

09 Oct
Balas

Hihihi blm familiar Teh lg mencoba pasang foto profil blm berhasil

11 Oct

Hihihi blm familiar Teh lg mencoba pasang foto profil blm berhasil

11 Oct

mantap

09 Oct
Balas

Jd Malu sama Pak saeful, semangatnya luar biasa

11 Oct

Bu Hajjaah... tulisan yang mengalir dan menginspirasi. Alhamdulillaah.... Sehat dan bahagia selalu, ya, Buu.

09 Oct
Balas

Alhamdulillah bu hehrhe masih harus Terus d Asah

11 Oct

Betul sekali Bu Hajjah, menjadi tua adalah sunnatullah yang tak dapat ditolak kedatangannya. Tak perlu terlalu risau dengan kondisi fisik yang menua. Yang penting semangat tetap berkibar serupa jiwa muda teruna, Saya angkat peci tinggi-tinggi untuk Bu Hajjah Dini yang tetap cantik energik secantik dan energik tulisan kolomnya yang mengajak kita untuk selalu becermin diri. Salam Literasi,

09 Oct
Balas

Terimakasih Pak Cecep

11 Oct



search

New Post