Aprilia Susanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

PESAN Tantangan Hari ke-11

Kupandangi layar laptop yang sedari tadi menyala. Aku sudah membuka beberapa file Word, mesin pencari, dan reference manager. Sesekali kubuang pandanganku ke buku-buku yang berjejer rapi di rak buku besar di depanku. Suasana perpustakaan yang tenang membuatku sangat mengantuk.

Musik terdengar jelas dari earphone. Entah kenapa aku masih sangat mengantuk. Kusandarkan kepalaku di meja baca ini. Lenganku menjadi bantalannya. Tidur.

It was short but definitely deep perfect sleep. Hanya 15 menit terpejam, aku merasa lebih segar. Padahal aku merasa masih bisa mendengar dan sadar dengan lalu lalang pengunjung perpustakaan pascasarjana Unesa ini.

Tak perlu waktu lama, aku bisa langsung kembali mengerjakan tesisku. Kubaca beberapa jurnal dan mengetik beberapa paragraf di laptop. Sampai pada ujung halaman ketiga, otakku terdiam. Blank. Tak tahu apa yang harus kutulis lagi.

Kualihkan perhatianku pada saluran YouTube. Tak sengaja aku menonton sebuah trailer film berjudul Little Women. Berkisah tentang perempuan dan intrik di dalamnya, aku jadi penasaran. Aku meminta izin suami untuk menonton di bioskop Ciputra World. Lumayan dekat dari kampusku ini. Ia membolehkan.

Usai shalat Duhur, aku kehilangan mood untuk nonton bioskop. Aku katakan pada diriku sendiri bahwa bagaimana pun dan berapa pun nanti aku dapat menulis, aku harus tetap di sini. Walaupun hanya dapat satu paragraf, tidak apa. Itu lebih baik dari pada lari dari kenyataan ini. Alhasil tesis semakin terbengkalai.

Aku stuck. Blank. Lelah, bosan, suntuk, dan bingung. Itulah yang kurasakan. Aku ingin segera menulis tapi aku tak tahu harus menulis apa.

Iseng-iseng kubaca Facebook. Kubuka fitur pengingat dari status beberapa tahun yang lalu. Ya Allah, aku menemukan postingan ayahku. Air mataku berlinang. Status yang ayah buat itu seakan ayah berbincang langsung untukku. Ia seperti ada di dekatku dan mengucapkannya. Pas dengan kondisiku saat ini. Ayah seperti berbicara langsung kepadaku.

Aku disergap rasa lega sekaligus terharu. Sungguh aku merindukannya. Semoga engkau tenang di sana ya, Ayah. Kau takkan merasakan sakit atau nyeri di dada yang dulu sering kau keluhkan. Doaku selalu untukmu.

Allah sungguh menyanyangimu, Ayah. Dia memanggilmu dengan cara terbaik. Saat kau sudah lepas dan bertobat dengan semua maksiat yang dulu kau lakukan. Ia mengajakmu pulang saat engkau hendak menunaikan shalat dan azan. Masyaallah, Ayah. Aku belajar banyak darimu.

Terima kasih telah menuliskan pesan indah ini untukku, untuk kami. Kau serasa hidup dan terus ada di sini. I love you.

Ini pesanmu:

* Ketika wajah ini penat memikirkannya...

* Ktika tangan ini letih tuk capai harapan...

* Ktika pundak ini tak kuasa memikul amanah MU...

* YA ROBB ~Terimalah Sujudku tuk bisa ikhlaskan semuanya padaMU

~Agar bisa tunduk disaat yg Lain Angkuh...

~Agar bisa teguh disaat yg Lain Runtuh...

~Dan~Agar Tegar disaat disaat hati ini TerLempar...

" Lahaula walakuwwata ilLA bilLAHil 'aliyyil 'adziiim." (tris).

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post