APRIYANTI, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

TERLAMBAT

"Afi, ibu nggak bisa masuk aplikasi presensi," ujar Ibunda Guru tercinta. Ketika aku menoleh terlihat raut wajah yang tak mau menatap mata anaknya yang rindu membuncah. Dengan kelembutan kuraih gawai dari tangannya yang semakin ringkih lalu kutunjukkan bahwa beliau sudah presensi. Tangannya hangat menandakan kurang sehat. Meluncurlah cerita bahwa kondisi belahan jiwanya semakin parah sambil meminta doa. Ku berikan senyuman untuk menguatkan beliau yang telah kami anggap menjadi orang tua yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat meskipun beliau sendiri rapuh saat ini.

Pulang sekolah beliau berkali-kali bertanya padaku tentang kunci ruangan telah dititipkan atau belum, sampai tiga kali menanyakan dengan mata yang menerawang. Ada getaran aneh melanda jiwa dan raga segera kutepis pikiran aneh. "Doakan, Bapak agar diberi kekuatan, Ibu juga ingin pensiun dini di tengah kondisi seperti ini, "ujar Beliau sedih. Insya Allah ibu kuat, kita akan melewati bersama semua aral yang ada sampai ibu pensiun, semangat sambil berpisah untuk pulang. Beberapa hari beliau mengirimkan foto dan pesan di whatsapp bahwa sakit. Kutulis rangkaian doa yang panjang untuk kesembuhannya. Kaki ini tidak tergerak sedikit pun untuk mengampiri beliau ke rumahnya. perasaan pun tak menentu bekerja seperti tidak punya panduan untuk melangkah. Hingga terdengar kabar bahwa beliau terjatuh pingsan dan di bawa ke rumah sakit sampai masuk ruang ICU. Dua hari hanya memantau keadaan beliau dari kabar teman-teman. Padahal rasa cemas dan ketakutan serta pikiran yang aneh bergelayut tak mau pergi. Beliau tidak sadar aku masih menunda melihat beliau masih santai mengabaikan sisi hati yang mengatakan bahwa harus ke rumah sakit menjenguk bunda guru tapi masih ditunda menunggu sore.

Sore pun belum menjelang kabar duka datang bahwa ibunda guru kami telah pergi untuk selamanya. Lagi dan lagi aku terlambat untuk melihatnya sebelum berpulang, aku terlambat mendoakannya dari jarak dekat dan terlambat menyentuhnya untuk terakhir kali. Semangat awal tahun yang telah kukumpulkan penuh meluap entah ke mana. Selamat jalan bunda guru Allah tahu yang terbaik untukmu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post