Di suatu negara di dunia, lahirlah seorang anak laki-laki dari keluarga konglomerat. Orang tuanya memanggilnya Dira. Dira sangatlah disayang orang tuanya karena dia adalah satu-satunya anak di keluarga itu dan ayahnya berharap Dira bisa melanjutkan bisnisnya.

Setiap permintaan dari Dira selalu didengarkan oleh orang tuanya. Ketika dia tertarik dengan lukisan, orang tuanya membawa pengajar untuk melukis kerumah. Ketika dia tertarik pada olahraga, orang tuanya mencarikan lahan untuk Dira melakukan olahraga sesukanya. Ketika dia tertarik pada memasak, orang tuanya membawa koki terbaik untuk memandunya. Sehingga, tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh Dira. Dia sempurna di segala bidang.

Saat dewasa, Dira melanjutkan bisnis ayahnya seperti keinginan ayahnya. Setelah kepergian orang tuanya, dia masih melanjutkan bisnis ayahnya. Saat dia semakin tua, dia masih melanjutkan bisnis ayahnya. Saat umurnya menginjak 50 tahun, dia menyadari bahwa dirinya sudah sangat sukses tetapi dia merasa kesepian.

Dia tidak punya nomor orang lain selain pembantunya dirumah dan sekretarisnya.

Dia tidak punya hobi.

Dia tidak punya mimpi.

Dia tidak punya teman.

Dia tidak punya keluarga.

Dia tidak pernah memikirkan hal lain selain hal-hal yang berhubungan dengan keuntungan bisnis ayahnya dan kemampuan untuk bertahan hidup.

Dira pun mengambil cuti panjang untuk melakukan perjalanan luar negeri sehingga dia bisa mencari semua yang dia tidak punya. Tetapi, sebelum menikmati hidupnya tanpa berpikir tentang bisnis ayahnya, kejadian yang tidak terduga terjadi. Pesawat yang dia naiki jatuh di hari yang cerah.

=TAMAT=