Membacakan cerita itu menyenangkan. Selain jadi tahu isi cerita juga dapat bermain peran seperti tokoh pada cerita. Mereka-reka cara membaca dengan sikap tokoh yang diceritakan. Namun ada lagi yang tak kalah seru setelah selesai membacakan cerita dan anak-anak di kelas suka sekali dengan kegiatan ini, yaitu Bookish Play. Bookish Play adalah aktivitas bermain yang berhubungan dengan tema sebuah buku, dengan tujuan memvisualisasikan isi buku dan memahaminya. Kegiatan tidak harus memainkan kembali cerita dalam buku atau bermain drama dan sejenis lainnya. Kita bisa memilih satu kegiatan yang berhubungan dengan cerita yang telah kita bacakan.

Seperti hari ini, anak di kelas penulis, kelas II menyimak cerita berjudul Cap Go Meh. Dalam buku diceritakan tentang Nisa dan Lili yang berbeda pandangan tentang Cap Go Meh. Menurut Nisa, Cap Go Meh merupakan nama makanan saat hari raya Idul Fitri sedangkan menurut Lili yang orang Cina, Cap Go Meh merupakan hari ke-15 akhir perayaan Imlek. Hari raya orang Cina. Dari buku itu disebutkan kebiasaan-kebiasaan kedua hari raya tersebut. Bila makanan hari Raya Idul Fitri ada sajikan lontong lengkap, ada pemberian uang, dan lain-lain. Sedangkan di Imlek, ada kue keranjang, barongsai, dan lampion. Nah, penulis mengambil ide membuat lampion sebagai kegiatan Bookish Play.

Semua bahan sudah dipersiapkan terlebih dahulu, sehari sebelum pembacaan cerita. Pada saatnya, anak-anak hanya tinggal membawa gunting dan lem. Setelah bahan-bahan dibagikan, penulis mempraktekkan langkah-langkah membuat lampion dan anak-anak mengikutinya.

Trala la la .... lampionpun jadilah. Anak-anak senang karena bisa membuat karya sendiri dan saatnya di pamerkan. Crek crek crek....satu moment terdokumentasikan. Sebuah foto dengan banyak cerita bermakna. Selamat nak, kamu hebat.

@rbita