Pembaharuan dalam islam
KONTEN PENGGUNA Gina Yustiana 29 Mei 2018 23:36 0 0 News Modernisasi dan Pembaharuan Islam
Pada abad modern ini terus berkembang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dunia sudah berubah maju memberikan penemuan-penemuan yang mengefisiensikan kebutuhan manusia. Masa modern ini memberikan kita prinsip-prinsip modern yang selalu menguatamakan rasionalitas. Namun dunia islam masih terpaku pada masa-masa gemilang dan berpegang teguh dengan tradisi-tradisi. Banyak kaum muslim pada masa ini masih ingin untuk berbalik ke masa lalu dan menginginkan segala sikap dan pengaruh saat itu teraplikasi ke dalam dunia modern ini. Tetapi hal itu tidak mungkin terjadi ketika keadaan sudah berubah total. Kaum muslim seharusnya bangkit dengan kemajuan dan ilmu pengetahuan tetapi tetap berpegang teguh pada Al-Qur’an maupun As-Sunnah.
Orang-orang Islam cenderung memandang negatif terhadap modernisasi. Modernisasi dianggap sebagai produk barat. Kaum muslim memandang dengan mengikuti peradaban di barat akan menimbulkan sekulerisasi atau yang mengenyampingkan agamanya. Modernisasi di barat memang memiliki keunggulan-keunggulan di bidang pengetahuan dan teknologi. Tapi tidak semua konsep modernisasi barat tersebut dapat diterima dan diserap seluruhnya oleh kaum muslimin. Tetapi modernisasi itu tetap dapat kita disesuaikan dengan pemikiran dan ajaran-ajaran islam. Konsep mondernitas di barat pun tidak sepenuh baik. Barat pun seakan-seakan melakukan imprealisme budaya terhadap budaya masyarakat lainnya. Menurut keyakinan mereka bahwa yang tidak mengikuti peradaban di barat merupakan masyarakat yang terbelakang dan tradisional. Kaum muslim sendiri lebih suka untuk menyebut prinsip-prinsip modern yang masuk sebagai pembaharuan Islam dibandingkan dengan modernisasi Islam.
Sejarah islam mencatat permulaan periode modern dimulai pada penghujung ke 18. Timbul sebuah kultur moderenitas di dalam Islam. Di mesir muncul tokoh pemikir awal pembaharuan Islam yaitu Jamaluddin Al-Afghani. Ia memiliki pandangan bahwa pentingnya bertindak secara rasional dan menerima gagasan yang dihasilkan oleh akal. Ia juga merupakan tokoh pendukung pan-islamisme. Kaum muslim akan bergerak maju ketika mempunyai persatuan dan pemikiran yang mendalam terhadap pengetahuan.
Gagasan pembaharuan juga terjadi di India. Melalui karya-karyanya, Sir Sayyid Ahmad Khan telah berupaya menunjukan bahwa ilmu pengetahuan alam dan temuan-temuannya sebenarnya sesuai dengan iman Islam, tetapi ia juga berbependapat sains dan agama sebenernya berhubungan dengan wilayah-wilayah yang berbeda sehingga ilmu dan agama tidak bertentangan maupun bertikai satu sama lain (Khan 1984: vol.3 hlm.281-2) . Ia merupakan pemikir yang menyerukan saintifikasi masyarakat muslim. Seperti Al-Afgani, ia menyerukan kaum muslim untuk meraih ilmu pengetahuan modern. Ia melihat adanya kekuatan yang membebaskan melalui ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Kekuatan pembebas itu antara lain, penjelasan mengenai suatu peristiwa dengan sebab-sebab yang bersifat rasional.
Semangat kaum muslim untuk menempuh pendidikan dan perkembangan teknologi akan memberikan sumbangan peradaban di masa modern ini. Pembaharuan dimaksudkan untuk memunculkan pengetahuan baru demi kemajuan masyarakat muslim. Kaum muslim juga harus tetap menerapkan prinsip-prinsip Al-qur’an dalam menerima modernitas yang ada. Jika hal tersebut terjadi, maka di masa depan akan hadir kaum intelektual yang tetap berpegang teguh pada ajaran Islam. (GY)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar