ARIASDI

Penulis adalah Widyaiswara LPMP Sumatera Barat. Pria kelahiran Padang pada 20 Oktober 1966 merupakan praktisi yang telah banyak melahirkan beberapa media pembel...

Selengkapnya
Navigasi Web
Harga Tulisanku Rp. 1.000.000,- Per Lembar HVS
Suara dua orang narasumber itu (Mas Eko dan Mas Ihsan) berubah menjadi nada merdu yang kurindukan mendekati kupingku. (Foto: Dok. Pribadi)

Harga Tulisanku Rp. 1.000.000,- Per Lembar HVS

Berawal dari penugasan yang membuatku kesal. Bayangkan, aku diminta untuk menyelesaikan tugas-tugas yang tidak kusukai oleh dua orang itu. Kesal, karena biasanya aku yang meminta peserta menyelesaikan beberapa tagihan. Itulah yang selalu kuberikan di saat posisiku sebagai narasumber. Ya, sebagai narasumber, sebagaimana yang diperankan ke dua orang itu.

Durasi pelatihan selama tiga hari dua malam terasa panjang bagiku. Pada hari pertama, sesi malam tidak kuikuti, karena bosan. Esok paginya, dengan dongkol kuselesaikan tugas pertama. Petunjuk penugasan kutanya kepada peserta yang hadir semalam. Rupanya peserta diminta menceritakan pengalaman yang paling berkesan, sebagai latihan perdana.

Baru beberapa kalimat, narasumber menyampaikan lagi instruksi untuk tugas selanjutnya; membuat out-line. Dua tugas harus kuselesaikan dalam waktu singkat. Nauzubillah! Jika aku tidak bisa istirahat snack, berarti dua orang narasumber itu yang menanggung dosanya, batinku.

Memang, aku tidak bisa menyicipi hidangan ringan pada saat break pukul 10.00 WIB. Walau setengah dipaksa narasumber, aku enggan meninggalkan tugas yang sedang kukerjakan. Perasaan dongkol berubah menjadi asik. Aku melayang dan menyelam kedalam setiap kalimat yang kubuat. Suara dua orang narasumber itu berubah menjadi nada merdu yang kurindukan mendekati kupingku. Secepat itukah aku berubah?

Dengan tegas kukatakan “ya!”. Semangat dan aura narasumber berhasil memanggang darahku. Geloranya menjalar ke otak. Beragam inspirasi mengalir deras. Tinggal dirangkai dengan kata-kata. Mereka seakan tahu bahwa aku selama ini tidur dan bermimpi. Guyuran dua baskom air telah memaksaku untuk bangkit dari lelap panjangku. Sebaskom ditangan Mas Ihsan dan sebaskom lagi dipegang Mas Eko.

Tiga hari dua malam terasa singkat. Enggan berpisah dengan kegiatan bertajuk Bimbingan Teknis Penulisan Buku dari 11 hingga 13 Desember 2017. Tapi kami memang harus berpisah. Nggak lucu, sepanjang hayat harus mengikuti bimtek terus.

Berbekal darah yang digelorakan Mas Ihsan dan Mas Eko, mulailah kuketuk tombol keyboard laptop kesayanganku. Satu per satu artikel melayang ke dunia maya. Sambutan luar biasa makin menyemangatiku. Mulai mendaftar di Blog Gurusiana sambil memosting artikel pertamaku; Menulis Itu Keterpakasaan yang Mengasikkan.

Lima artikel kuselesaikan dalam waktu berdekatan, dimuat di portal tersebut. Tidak habis pikir, dari mana aku dapat keterampilan seperti itu. Bu Sri Sugiastuti dari Surakarta, Pak Mulya dari Tanggerang dan Bu Tri Handayani dari Cirebon merupakan pengikut pertamaku yang berhasil menginfus vitamin ke dalam inspirasiku.

Di samping itu, aku juga mulai menyebar kalimat demi kalimat di Kompasiana yang kutinggal pergi sejak 3 April 2013. Lima tahun waktu berlalu, kutebus dengan satu tulisan “Berjuang Melawan Alzhameir”. Pengalaman mati suri yang kuderita selama ini merupakan inti dari tulisan itu. Mengisahkan, bagaimana dua narasumber ajaib (Mas Ihsan dan Mas Eko) berhasil membangunkan dari tidur panjangku.

Sejak saat itu, aku mulai intens menulis. Setiap artikel yang dimuat dalam platform blog tersebut mendapat ratusan bahkan ribuan pengunjung. Dari delapan artikel postingan pertama, tiga diantaranya dinobatkan sebagai artikel utama (head line) dan dua lagi sebagai artikel pilihan.

Puncak kebahagiaanku, setidaknya pada Januari ini adalah, terpilihnya satu artikel sebagai juara 1 Lomba Blog Kompasiana. Tulisan yang berjudul “Misteri Bongkahan Emas di Swarnadwipa” berhasil mengambil hati dewan juri. Kompensasinya, empat juta rupiah mengalir deras ke rekeningku, hanya dengan merangkai tidak lebih dari 1.500 kata. Menghabiskan empat lembar HVS jika di-print. Artinya, selembar tulisanku harganya sekitar Rp. 1.000.000,- atau satu kata sama dengan Rp. 26.700,- Prestasi yang belum pernah kudapat selama ini.

Terima kasih Mas Ihsan dan Mas Eko. Terima kasih Media Guru. Aku adalah salah satu dari sekian banyak yang disadarkan akan manfaatnya ber-literasi.

Sayangnya, aku masih punya hutang. Satu buku yang kuikrarkan belum kulunasi. Ah, jadi malu. ***

Padang, 27 Januari 2018.

Salam literasi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Dahsyat. Mantap sekali. Semoga sukses selalu

27 Jan
Balas

Terima kasih Mas Ihsan. Penularan virus yang luar biasa. Semoga safari yang dijalani Media Guru menjadi ladang amal dan ibadah. Semoga berkah. Amiin YRA.

28 Jan

Luar biasa Pak.. Semoga terus menginspirasi kami Para penulis pemula ini... Salam literasi!!!

28 Jan
Balas

Terima kasih Bu Wiwi. Tetap semangat dan tetap pupuk hobby yang sangat luar biasa ini. Salam literasi.

28 Jan

Senangnya hatiku ada teman WI lafi. Yuk tularkan semangatnya ke WI lainnya. Salam buat pak kapus. Saya WI seangkatan beliau sblm beliau pindah jalur

28 Jan
Balas

Luar biasa pak , hebat bagi pengalamannya? Saya koq sulit masuk kompisiana sdh daftar koq gak bisa masuk? Gmn?

27 Jan
Balas

Terima kasih, Pak Ahmad. Saya bergabung di Kompasiana 2013. Waktu itu masih belum seketat sekarang. Coba terus Pak Ahmad. Semoga berhasil. Salam literasi.

28 Jan

Terima kasih, Pak Ahmad. Saya bergabung di Kompasiana 2013. Waktu itu masih belum seketat sekarang. Coba terus Pak Ahmad. Semoga berhasil. Salam literasi.

28 Jan

Selamat pak..semoga saya bisa merangkai kata-kata seperti bapak yg luar biasa

27 Jan
Balas

Terima kasih Bu Dyahni. Kita semua bisa, koq. Tinggal kemauan. Salam literasi.

28 Jan

Terima kasih, Bu Pudji, seniorku. Teman WI yang lain juga pada semangat. Kita tunggu saja tulisan bernasnya dalam waktu dekat. Salam literasi.

28 Jan
Balas

Sibhaanallah luar biasa. Selamat y pak. Salam literasi

28 Jan
Balas

Terima kasih Bu Wiwi. Alhamdulillah. Jika dijalankan ikhtiar dengan tulus, pintu-pintu langit akan dibuka-Nya. Salam literasi.

28 Jan

Maaf, maksudku Bu Yuyun Puspa Dewi.

28 Jan



search

New Post