Upgrading Mu'alim Al-Irsyad Cilacap bag.2 (TMG 1435)
Materi lanjutan bagian 1.
Ali Imran ayat 79. Jadilah orang yang robbani. Tafsirnya yang mengajar ilmu dari yang sederhana ke yang sulit.
Selain sistematis dan terstruktur, bicara juga harus jelas. Aisyah r.ha Nabi menyampaikan sesuatu dengan jelas, siapapun yang mendengar ucapan Nabi, paham. Padahal umatnya Nabi sangat heterogen. Bicara jelas terlihat dari pemilihan diksi, artikulasi, intonasi, dan ritme. Diksi, pemilihan kata. Berbicaralah dengan orang sesuai kadar akalnya.
Artikulasi penting, nabi Musa berdoa wahlul 'uqdatammillisani yafqohu qouli.
Nabi berkhutbah dengan muka merah, suaranya meninggi, seakan-akan seperti panglima perang memberikan komando.
Ritme, tingkat kecepatan dalam berbicara. Mencerna ilmu seperti mengunyah makanan. Jika terlalu cepat akan sulit dipahami. Kata Aisyah r.ha, Nabi berbicara tidak terlalu cepat seperti kalian hari ini. Nabi berbicara jelas, teratur, terpisah, fasih, sehingga siapapun yang mendengar akan hafal. Jangan segan untuk mengulang ulang. Anas r.hu meriwayatkan, bahwa Nabi senantiasa mengulang kalimat hingga tiga kali. Kata Anas dalam lanjutannya sehingga bisa dipahami.
Telinga murid ideal, dicirikan dengan telinga yang memang berfungsi sebagai alat penuh fungsi. Mendengar dengan sungguh-sungguh, tidak ada suara pengganggu. Maka, ibadah akan mudah masuk disaat waktu malam. Imam Malik di majlis Daarul hijrah kota Madinah, di masjid Nabawi. Saat mengajar ada suara berdebum, muridnya terganggu. Ada gajah lewat, imam Malik menyuruh muridnya keluar melihat gajah. Kecuali Yahya satu murid yang tidak ikut nonton gajah, saat ditanya Yahya beralasan, saya belajar ke Madinah dari jauh Andalusia, hanya untuk menimba ilmu, bukan nonton gajah.
Telinga menjadi faktor penting karena kepahaman datang jika mendengar dahulu. Urutannya mendengar, mengerti, menghafal, menyampaikan.
Hati murid ideal penting karena wadahnya ilmu. Guru harus memastikan kesiapan wadah untuk diisi. Cara agar wadah siap adalah dengan ice breaking. Nabi sering menyampaikan nasihat diawali dengan sebutan pertanyaan. Maknanya sedang menyiapkan hati murid. Ketika murid merespon pertanyaan artinya hati murid sudah siap. Jangan merendahkan martabat murid, berusaha mencari cara terbaik.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar