Mesin Ketik Bapak
Yuni keluar masuk kamar. Dari tadi diintipnya kamar Bapak yang terbuka sedikit pintunya. Bapak sedang istirahat sepulang dari berdagang di pasar. Yuni gelisah. Besok dia mau kembali ke Malang untuk kuliah. Malam ini dia harus bicara dengan Bapak. Ada yang harus disampaikan langsung.
Habis magrib Bapak keluar kamar untuk makan malam. Yuni menemani Bapak makan. Setelah bicara hal-hal lain, Yuni memberanikan diri bicara. Diceritakannya bahwa mesin ketik Bapak yang dibawanya ke Malang telah dijual oleh teman kuliahnya. Awalnya dipinjam untuk mengerjakan tugas. Seminggu tidak kembali. Saat ditagih temannya sambil meneteskan air mata minta maaf kaau meain ketiknya dijual saat dia perlu beli beras untuk makan. Teman Yuni memang sudah menikah. Keadaannya sedang sulit. Dia berjanji akan menggantinya jika sudah memiliki uang.
Dengan muka tegang Yuni siap-siap dimarahi Bapak. Yuni tahu mesin ketik itu seperti sebuah simbol bahwa Yuni harus menjadi sarjana seperti harapan Bapak. Bapak bangkit dari tempat duduknya. Beliau masuk kamar. Yuni tidak berani bergerak. Dia pasrah jika harus menerima hukuman. Bapak keluar kamar. Beliau mengangsurkan sebuah amplop. "Belilah mesin ketik baru. Kemarin ada yang lebih membutuhkan dibandingkan kamu. Tidak usah dipikir lagi." Yuni tak mampu berkata-kata. Rasa haru memenuhi kalbunya. Bapak sungguh orang yang luar biasa.
#TantanganGurusiana (26)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bapak cinta pertama putrinya, sampai kapanpun tetap sama. Beliau istimewa.
betul sekali