Ari Pudjiastuti

Bekerja sebagai WI membuat saya tidak kaget dengan perubahan. Bahkan itu menjadi hal yang menantang dan menyenangkan karena selalu belajar hal baru. Dan itu mem...

Selengkapnya
Navigasi Web

Sayangi Tubuhmu

Keluargaku memiliki riwayat penyakit keturunan, yakni gula darah. Bapak dan Ibu keduanya mengidap penyakit diabetes atau kencing manis. Bahkan Ibu wafat di usia 60 karena penyakit komplikasi yang dideritanya. Kondisi tersebut membuat kami, anak-anaknya waspada karena kemungkinan besar penyakit tersebut akan menurun ke anak dan cucunya. Dan kami banyak belajar dari Bapak bagaimana menyikapinya karena Bapak panjang umur hingga saat ini berusia 89 tahun dalam kondisi sehat untuk orang setua Bapak.

Jenis penyakit Bapak dan Ibu meski sama-sama diabet namun berbeda tipe. Bapak menderita diabet kering, sedang ibu diabet basah. Ciri-cirinya Bapak kalau terluka cepat sembuh, namun Ibu kalau terluka akan menjadi luka yang serius dan lama sembuhnya. Kami memahaminya begitu.

Bagaimana Bapak dan Ibu menyikapi penyakit tersebut menjadi pelajaran berharga bagi kami yang harus diketahui oleh anak cucu, cicit dan generasi penerus kami nanti. Bapak menjadi contoh yang baik bagaimana menghadapi penyakit tersebut. Pertama, menghindari makanan atau minuman yang manis. Bagi Bapak yang orang awam, semua makanan dan minuman manis adalah penyebab gula darah naik. Padahal tubuh juga membutuhkan asupan gula untuk menghasilkan energi. Untuk yang satu ini Bapak bersedia mengganti gula dengan pemanis buatan yang aman untuk penderita diabtes. Namun Bapak tetap menghindari makanan manis. Jadi jangan sekali-kali memberi Bapak makanan atau minuman yang manis, pasti hanya dimakan satu gigitan (mencicipi) saja. Untuk yang satu ini Bapak benar-benar disiplin.

Kedua, disiplin minum obat dan cek gula darah. Dari anjuran dokter, penderita diabetes itu wajib mengonsumsi obat diabet secara rutin. Kebetulan di keluarga ada adik yang lulusan dokter (meski jurusannya dokter hewan hehe...). Adiklah yang rajin mengecek kadar gula darah Bapak. Apabila gula darah tinggi Bapak biasanya pusing atau terlalu rendah bisa gemeteran. Jadi harus dijaga agar gula darah stabil.

Ketiga, menasehati anak cucu untuk menjaga gaya hidup agar tidak terkena penyakit diabetes. Diabetes adalah penyakit keturunan, jadi Bapak selalu mengingatkan kami untuk menjaga pola makan dan pola hidup agar terhindar dari penyakit diabetes. Gaya hidup yang seimbang adalah pilihannya. Dan kami menjadi saksi mata, meski Bapak menderita diabetes, namun Bapak tetap bisa beraktivitas layaknya orang sehat lainnya. Tetap beraktivitas, bepergian, bersosialisasi, dan bercengkerama dengan anak, cucu dan cicitnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kreen bunda...terima kasih sudah menambah pengetahuan kita ttng diabet...sukses sllu bunda

27 Jul
Balas



search

New Post