Kejadian itu pasti tidak akan pernah terlupakan oleh sang ibu dan keluarga, bahkan walaupun corona sudah berakhir, pasti akan selalu dikenang dan akan selalu diceritakan ke generasi selanjutnya.

Cerita ini berawal dari media sosial WhatsApp keluarga SMK di sekolah kami, ada salah seorang guru yang saudaranya mau melahirkan, namun karena posisi bayi melintang sehingga tidak bisa melahirkan secara normal.

Akhirnya si ibu dibawa ke rumah sakit umum daerah di lubuk basung untuk di lakukan operasi, namun sampai di rumah sakit betapa kecewanya pihak keluarga karena tidak mengetahui bahwa pelayanan OK di rumah sakit ditutup sementara, karena ada tenaga medis yang positif corona dan menunggu hasil tes swab tenaga kesehatan yang lain.

Pihak keluarga segera membawa ke salah satu klinik persalinan terbesar di lubuk basung, namun jawabannya juga sama untuk sementara waktu pelayanan OK ditutup. Akhirnya teman guru tersebut menceritakan yang terjadi di grup SMK dan mohon solusi dan saran. Dan ada salah seorang guru yang memberi solusi, kalau rumah sakit di kota pariaman masih bisa melaksanakan operasi dan beliau bisa membantu mencarikan contact person pihak rumah sakit.

Setelah ada komunikasi dengan pihak rumah sakit, si Ibu dibawa ke rumah sakit di pariaman jadinya, yang mana jarak antara lubuk basung dan pariaman sekitar 1,5 jam.

Perjuangan yang sangat melelahkan bagi si ibu hamil di tengah pandemi corona ini. Bagi siapapun, yang ada keluarganya hamil dan dalam waktu dekat akan melahirkan lebih baik berkomunikasi dengan pihak rumah sakit atau klinik. Karena di tengah pandemi covid-19 ini situasi sangat cepat berubah, Sehingga di saat sudah waktunya melahirkan keputusan yang di ambil bisa cepat dan tepat. Sehingga sang ibu tidak berputar-putar, karena hal ini bisa membuat ibu panik dan stres dan berpengaruh bagi si bayi.