CERITA ORANG DEWASA

Setiap manusia akan merasakan fase dimana ia akan menjadi dewasa, melepaskan masa remajanya dan mulai memasuki area dimana dituntut untuk mulai berusaha untuk menuntaskan setiap kebutuhan yang tak disiapkan lagi seusai menggantung seragam putih biru.

Sebagian orang yang mampu selepas lulus SMA ia akan melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi dan tetap dibiayai oleh orang tua. Namun bagi anak yang masuk dalam kategori kelas bawah. Untuk melanjutkan ke perguguruan tinggi itu cukup mahal biayanya. Dan tak mungkin untuk dapat terjangkau oleh orang tuanya.

Di fase inilah anak akan mulai berfikir kritis dan mulai memiliki beban tanggung jawab kepada dirinya sendiri dan orang tua. Kenapa demikian karena ia akan menunaikan harapan dan cita – cintanya yang tak bisa hanya di dapat dengan mengandalkan orang tua saja. Oleh karena itu anak tersebut akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapat pekerjaan.

Ini akan menjadikan perubahan mental yang signifikan pada anak, untuk melepaskan keegoisan untuk hanya meminta uang jajan atau bermain dengan teman – teman saja. Proses cara berfikir yang matang akan timbul dengan sendirinya tertempa oleh pengalaman dan permasalahan – perasalahan baru yang ia temui saat mulai masuk di dunia kerja.

Kadang Dalam fikiran seorang anak, alangkah indahnya jika masih bisa merasakan memakai seragan putih merah dan putih biru dimana semua tuntutan hidup dan beban belum menyertai selain hanya tanggung jawab untuk belajar saja.

Itulah sepenggal cerita orang dewasa yang berusaha untuk keluar dari zona nyaman . karena sesungguhnya kehidupan penuh tantangan di mulai selepas putih abu-abu selesai

PUISI

CERITA ORANG DEWASA

Ia hanya memilih diam

Semua serasa tak memiliki arti

Selain kepalsuan

Dari senyum

Kata

Prilaku

Dan tawa

Jalan hidup mulai di iringi konsekwensi

Harus begini..

Harus begitu…

Terfokus pada satu titik

Bukan lagi tentang kesenangan

Namun solusi untuk beban itu berkurang

Seandainya bisa memilih

Aku hanya ingin menjadi kanak - kanak saja

Aries Supriady

Sukabumi, 01 Juni 2020