Arie Sulistyowati

Guru Pembelajar di SMP N 1 Pecalungan...

Selengkapnya
Navigasi Web

Probing Prompting dalam Pembelajaran Bangun Ruang Sisi Lengkung

Salah satu tujuan pembelajaran matematika berdasarkan Permendikbud RI Nomor 58 Tahun 2014 adalah menggunakan penalaran pada sifat, melakukan manipulasi matematika baik dalam penyederhanaan, maupun menganalisa komponen yang ada dalam pemecahan masalah konteks matematika maupun di luar matematika (kehidupan nyata, ilmu, dan teknologi) yang meliputi kemampuan memahami masalah, membangun model matematika, menyelesaikan model matematika, dan menafsirkan solusi yang diperoleh termasuk dalam rangka memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada kenyataannya masih banyak siswa yang belum mampu mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut dimungkinkan terjadi karena selama ini siswa terbiasa bergantung pada penjelasan guru tanpa mau melakukan kegiatan bermatematika.

Pada materi bangun ruang sisi lengkung misalnya, siswa dituntut bukan hanya sekedar hafal rumus volum dan luas permukaan tabung, kerucut, dan bola, melainkan siswa diharapkan mampu memahami masalah, melakukan penalaran, dan menyelesaikan masalah matematika termasuk yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Untuk itu guru harus mampu menggunakan model pembelajaran yang dapat menjembatani siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran probing prompting.

Model pembelajaran probing prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan tiap siswa dan pengalamannya dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari (Suherman, 2008:6). Probing adalah menggali atau melacak, dan prompting adalah mengarahkan atau menuntun. Terdapat dua aktivitas siswa yang saling berhubungan dalam model pembelajaran probing prompting, yaitu aktivitas siswa yang meliputi aktivitas berpikir dan aktivitas fisik yang berusaha membangun pengetahuannya, serta aktivitas guru yang berusaha membimbing siswa dengan menggunakan sejumlah pertanyaan yang memerlukan pemikiran tingkat rendah sampai pemikiran tingkat tinggi.

Adapun langkah-langkah probing prompting adalah sebagai berikut: Pertama, guru menghadapkan siswa pada situasi baru, misalkan dengan memberikan permasalahan tentang volum atau luas permukaan tabung, kerucut, atau bola yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan diskusi kecil dalam memahami masalah, menalar, dan merumuskan gagasan awal.

Kedua, guru menunjuk siswa secara acak untuk menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan permasalahan tadi. Jika jawabannya tepat maka guru meminta tanggapan kepada siswa lain tentang jawaban tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruh siswa terlibat dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Namun jika siswa tersebut mengalami kemacetan, dalam hal ini jawaban yang diberikan kurang tepat, tidak tepat, atau diam, maka guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan lain yang merupakan petunjuk jalan penyelesaian masalah tersebut. Lalu dilanjutkan dengan pertanyaan yang menuntut siswa berpikir pada tingkat yang lebih tinggi. Pertanyaan tersebut sebaiknya diajukan pada beberapa siswa yang berbeda agar seluruh siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.

Ketiga, guru mengajukan pertanyaan akhir pada siswa yang berbeda untuk lebih menekankan bahwa permasalahan tersebut benar-benar telah dipahami oleh seluruh siswa. Dengan diterapkannya langkah-langkah dalam model pembelajaran probing prompting diatas diharapkan dapat meningkatkan kemampuan memahami masalah, membangun model matematika, menyelesaikan model matematika, dan menafsirkan solusi yang diperoleh termasuk dalam rangka memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post