Latar Belakang

Budaya positif perwujudan nilai-nilai kebajikan universal yang telah disepakati oleh warga sekolah, budaya positif yang ada disekolah dapat membantu mewujudkan visi sekolah serta guru memegang peran penting sebagai ujung tombak. Menyebarkan pemaham positif di sekolah menjadi suatu kegiatan yang perlu dilaksanakan untuk menyatukan pemahaman persepsi terhadap penerapan budaya positif di sekolah. Hasil observasi guru lebih ke arah memberikan hukuman pada murid saat melakukan pelanggaran sehingga murid tidak suka adanya aturan, hukuman yang diberikan guru cenderung membuat malu murid. Keadaan ini membuat murid takut dimarahi guru. Pada waktu tertentu guru memberikan pujian pada murid saat murid melakukan hal yang baik, namun hal ini juga memberikan efek pada murid cenderung berbuat baik karena adanya pujian dari guru. Sehingga untuk hal tersebut seorang guru perlu memahami penerapan budaya positif dikelas/sekolah.

Tujuan:

Tujuan dari kegiatan ini adalah menumbuhkan budaya positif dikelas/sekolah serta membentuk generasi merdeka yang menerapkan nilai-nilai kebajikan universal dalam kehidupannya seperti: disiplin, bertanggung jawab, saling menghargai,dll.

Tolak Ukur:

Terwujudnya keyakinan kelas, melalui kesepakatan yang dilakukan antara guru dan murid, serta murid dapat melaksanakan keyakinan kelas yang telah dibuat dengan bahagia

Linimasa Kegiatan:

Langkah awal yang dilakukan adalah merencanakan kegiatan, kemudian mengkomunikasikan pada kepala sekolah dan meminta ijin melakukan penyebaran pemahaman serta menyampaikan rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan bersama rekan sejawat. Selanjutnya mengumpulkan rekan sejawat untuk melakukan kegiatan diskusi bersama materi budaya positif, keyakinan kelas,segitiga restitusi, dan 5 posisi kontrol guru, dengan berdiskusi membangun kolaborasi, memecahkan permasalahan murid melalui study kasus dalam penanganan dengan penerapan segitiga restitusi agar guru dapat proses mengalami serta mengkomunikasikan hasil diskusi.

Dukungan yang dibutuhkan

Kegiatan ini dapat terlaksana karena dukungan dari kepala sekolah, guru, murid, orang tua murid yang saling berkolaborasi untuk mewujudkan visi sekolah serta peningkatan kualitas pendidikan di sekolah.

Hasil Kegiatan

Setelah kegiatan dilaksanakan wali kelas, guru dapat membuat keyakinan kelas dengan murid-muridnya, dan guru dapat menerapkan segitiga restitusi jika terjadi permasalahan yang melibatkan murid.