Kurang lebih 5 tahun di CIlacap, Bapak mendapati nasib yang kurang baik dengan Pabrik Pemintalan yang mengalami kebangkrutan. Akibatnya sebagain karyawan di PHK. dan ini juga terjadi pada Bapakku. Karena hidup mengandalkan kerja di Pabrik, maka ketika PHK, membuat Bapakku berpikir keras. mengandalkan pekerjaan Tukang Becak ataupun usaha Warung, jelas tidak mencukupi. Itu hanya penopang saja.

Akhirnya kami kembali ke Gombong, tepatnya ke Desa Sidoharum, kembali ke rumah Eyang. Itu keputusan berat tapi harus dilakukan. Tidak perlu malu dan menyesali keadaan. Tapi bapak cepat mengambik kepurusan yang penting ini. Dan sebetulnya dari peristiwa inii ada hikmahnya. Ia pernah ditawari oleh Pegawai Kementrian Agama untuk bekerja jadi pegawai Honor di Pengadilan Agama, tapi saat itu bapak belum siap ke Kebumen

dan saat di kebumen inilah, bapak mencoba menghubungi Pak dariman sebut saja namanya itu. Dan berhasil ketemu dengan Pak Dariman di kantor Departeman Agama Kebumen. Dari situ, Bapak diminta membuat surat lamaran dan nanti menunggu panggilan.

Saat menunggu panggilan kerja karena keluarga juga tak mungkin mengandalkan Eyang untuk keperluan sehari-hari. maka Bapak emncoba usaha jualan rokok dan minuman kecil di Implek-Impelk Pasar Malam Pasar Wanakriya. Kerja Malam inilah yang nantinya akan membuat bapak ahrus dirawat di rumah Sakit dan dirawat dengan biaya yang tidak sedikit.