Arif Budiman

Arif Budiman. saat ini aktif di proyek intelektualisme dan spiritualisme MAN 21 Jakarta...

Selengkapnya
Navigasi Web

Catatan Guru Sejarah ( Teknologi PPDB Quo Vadis) TantanganGurusianahariKe-019

Catatan Guru Sejarah ( Teknologi PPDB: Quo Vadis) #TantanganGurusianahariKe-019

Semestinya teknologi menyuguhkan kemudahan, dan bukan sebaliknya dari kemudahan, kesusahan. Senyatanya inilah yang terjadi pada kawan-kawan Panitia PPDB, ini terjadi baru saja. Sore ini ba'da Magrib. saat sebagian temen-temen yakin telah selesai dengan tugas operatornya. Baru selesai shalat, belum juga mandi apalagi makan. datang SMS atau chat di WAG PPDB dan dengan kalimat yang cukup menimbulkan tanda tanya, saya sendiri mempersepsinya sebagai pernyataan kecewa, tidak senang dengan menyajikan tulisan segeraaaaaaa..!!!

Beliau pejabat kanwil di Jakarta ini. Para operator HP-nya nyalakan. Segeraaaaaa........ !! Yang belum memverifikasi segera memverifikasi ditunggu sampai jam 19.30. Anggota WA, mungkin bertanya-tanya siapa. Ditimpali juga oleh anggota WA yang nampaknya sangat setuju dan mengagumi gaya Mr X ini. Dengan tepuk tangan atau ikut teriak. Nahh Siapa itu. dan kata-kata lainnya seolah menganggap anggota atau operator yang lain, orang bodoh dan menyatakan diri paling pintar.

Ini fakta luar biasa, lebih menyeramkan dan menegangkan dibandingkan ketegangan dalam film "Sindler List" para Yahudi yang dicari Jerman di Kamp Konsentrasi dan siap dibrondong dengan sennjata. Hebat sekali Hitler kembali hadir di zaman ini. Hitler dunia pendidikan. Anehnya kenapa orang yang sangat santun, tak kuasa diam dan tak juga membela. Mengapa Beliau diam saja.

Apakah salah ketika orang tak bisa menjalankan teknologi..? Apakah salah jika saya menilai bahwa teknologi yang dibuat tidak membawa maslahat tapi petaka bagi para pelaksananya yang menaruh rasa tak hormat lagi pada pejabat, yang menyalahkan operator yang tak bisa atau kurang paham soal aplikasi yang masih banyak kelemahan?

BUkankah wajar, jika masih ada kawan kita yang belum bisa menjalankannay dengan lancar. Wajar Tohh? Tapi kenapa pejabat yang satu ini berikut kawan-kawannya ini tertawa dan menertawalkan para operator yang dianggapnya "Bodoh". Ia tidak menyebut bodoh tapi bahasa ayo literasi dong, ??? Apa pertanyuaan ini. Bukankan tidak semau orang bisa mantengin isi HP, Isi WA dan aturan tata tertib dalam suatu kegiatan atau PPDB iini. Wajah Toh, bukankah wajar jika bertanay dan meminat bimbingan. mengap aharus selalu disikapi sebagai kurang literasi dengan makna bahwa Ia mengatakan kaya saya domg, baca, sudah paham dan pinter literasi yang lain BODOH

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post