Arif Fauriyuddin

Saya lahir di Kota Binjai yang disebut sebagai Kota Rambutan .Mulai dilahirkan sampai sekarang saya tetap di Kota Binjai. Pendidikan terakhir S1 Di IKIP Medan y...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menjadi Guru Merdeka Belajar

Menjadi Guru Merdeka Belajar

Arif Fauriyuddin #Tagur-31

Tugas pokok seorang guru memberikan pelajaran kepada muridnya, membelajarkan muridnya sehingga mau belajar.Namun, banyak guru yang dihadapkan dengan muridnya yang tidak mau belajar, bahkan sampai putus asa menghadapinya.

Kegelisahan guru ini suatu hal yang lumrah terjadi, inilah resiko tugas sebagai guru. Guru tidak terlepas masalah muridnya yang tidak mau belajar, murid yang tidak fokus belajar, murid yang bermain dalam belajar dsb. Apakah guru membiarkan hal ini? Apakah guru lari dari masalah ini?

"No problem, ngapain dipikirin, wong bukan anak kita, orang tuanya saja ngak open," celutuk seorang guru. Benar, ini bukan anak kita, tapi merupakan tanggungjawab kita sebagai guru. Kita sudah menyatakan diri sebagai guru secara tidak langsung kita sudah membuat kontrak untuk membelajarkan murid dengan baik. Kalaupun ada terbesit didalam hati yang tujuannya tidak sesuai dengan pilihan sebagai guru. Kita sudah terperangkap dan masuk sebagai guru, apapun alasan kita sebagai guru, mau tidak mau senang atau tidak harus diterima. Kecuali predikat guru kita lepas. Tapi kalau masih menyandang predikat guru, masih dipanggil pak guru atau ibu guru tidak ada alasan untuk tidak memikirkannya.

Guru sekarang tidak seperti dulu lagi, guru sudah menjadi guru yang merdeka belajar. Salah satu dimensi guru yang merdeka belajar adalah mandiri. Mandiri dalam cara untuk membelajarkan muridnya. Guru tidak hanya memiliki satu cara, tapi memiliki banyak cara Banyak cara yang dilakukan guru untuk membelajarkan muridnya, cara pertama tidak bisa, pakai cara kedua, cara kedua tidak bisa pakai cara ketiga, atau mengkombinasikan cara satu dan dua dsb. Kreativitas dan inovasi guru dituntut untuk ini. Untuk itu, guru tidak bisa hanya diam, tapi harus bergerak. Bergerak membelajarkan muridnya dengan berbagai strategi, metode dan cara.

Apapun cara yang digunakan guru tidak masalah semuanya boleh dilakukan selagi berpihak pada murid dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Ruang kelas merupakan panggung untuk berkreasi dan berinovasi membelajarkan muridnya sehingga murid mau belajar.

Perjalanan guru masih panjang, untuk itu perlu teman untuk belajar dan berbagi sehingga permasalahan dan kegelisahan yang dihadapinya dapat dicarikan solusinya. Guru merdeka belajar juga harus belajar, belajar tidak mesti dari ahli, belajar bisa dengan siapapun, belajar dari teman seprofesi, belajar dari murid dsb. Guru tidak bisa sendiri, maka carilah teman yang sejalan dan seperjuangan, carilah komunitas yang bisa menjadi tempat belajar dan berdiskusi. Semoga bermanfaat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi

31 Jan
Balas

Salam literasi

31 Jan
Balas

Sangat menarik ulasannya

31 Jan
Balas



search

New Post