GANBATTE..!!!!
Ganbatte...!!!!
Siapa yang tidak mau sukses. Semua orang ingin meraih kesuksesan. Para siswa yang sekarang duduk di kelas IX atau kelas XII pun ingin sukses dalam mengakhiri sejarah perjalanan mereka di sekolah menengah. Mereka ingin lulus dengan mulus dan diterima di jenjang pendidikan berikutnya yang mereka idam-idamkan.
Resep sukses ternyata sudah diformulasikan oleh hampir semua agama dan budaya, bahkan sejak manusia ini mendiami bumi. Bangsa Jepang menyemangati diri mereka dengan filosofi “Ganbatte (がんばって)”, orang China menyemangati diri mereka dengan kata “Caiyoo (Jia You)” dan orang Arab memiliki semangat “ man jadda wa jadda (من جد و جد).
Ganbatte merupakan kependekan dari “ganbatte kudasai” yang berarti “berusahalah atau bersemangatlah”. Orang Jepang sering mengucapkan kata – kata ini untuk saling memberi semangat hidup. Dengan ucapan “ Ganbatte !!!” mereka mendorong diri dan orang-orang di sekelilingnya untuk melakukan sesuatu sebaik mungkin, tidak boleh menyerah, dan memberikan upaya terbaik.
Bangsa jepang menjelma menjadi bangsa yang tangguh dan maju karena diantaranya senantiasa menggemakan dan menularkan semangat “ganbatte!!!” kepada generasi mudanya. Para guru di sekolah menyemangati murid-muridnya dengan semangat “ganbatte”. Demikian pula dengan para siswa , mereka saling menyemangati teman-temannya yang terlihat loyo dan malas belajar.
Demikian pula dengan orang China, yang sekarang negaranya menjelma menjadi kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia. Mereka memiliki kata penyemangat yang tidak kalah seru. Mereka sering menggelorakan semangat “caiyoo”. Kata “Caiyoo” berasal dari kata “Jia You” yang artinya “ayoo semangat”. Kalimat ini kelihatan amat sederhana, namun pengaruhnya luar biasa bagi orang China dalam upaya memperbaiki taraf hidup mereka. Bangsa China menguasai pundi-pundi ekonomi hampir di semua negara yang dia singgahi, termasuk Indonesia dengan sembilan naganya.
Lalu, bangsa Arab memiliki filosofi “ man jadda wa jadda “. Kalimat ini sudah sangat familiar di telinga orang Indonesia. Kalimat “man jadda wa jadda” memiliki arti “barangsiapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan sukses”. Kata kunci dalam pepatah ini ialah jadda atau bersungguh-sungguh. Kalimat ini merupakan mahfudzot atau ungkapan pepatah arab, namun isinya memang ada kedekatan dengan isi surat Ar-Ra’d ayat 11 yang berbunyi “…. Innallaaha laa yughayyiru maa bi qoumin, hatta yughoyyiruu maa bi anfusihim”. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri.
Kita , bangsa Indonesia sebenarnya kaya dengan ungkapan-ungkapan penyemangat atau pepatah yang berisi resep kesuksesan. Orang Jawa , misalnya, memiliki filosofi “ Tekun, Teken, Tekan”. “Tekun” artinya rajin, serius, tidak mudah putus asa, tangguh, dan tahan uji. “Teken” adalah alat untuk menopang perjalanan. Teken bisa dimaknai pedoman, ilmu, dan bekal untuk melaksanakan misi kita. Teken bisa berupa ilmu atau keterampilan yang sesuai dengan kompetensi kita. Tanpa “teken” atau ilmu dan bekal tentu tidak akan bisa menjadi orang yang sukses sejati. “Tekan “ artinya sampai pada tujuan dengan selamat tidak kurang suatu apa.
Jika tiga kata itu digabung menjadi “tekun, teken, tekan” maka memiliki makna bahwa seseorang harus berusaha atau belajar dengan sungguh-sungguh agar memperoleh ilmu yang mumpuni sehingga segala yang dicita-citakan tercapai. Inilah resepnya, tidak ada resep lain dari kesuksesan selain menggunakan alur “tekun, teken , tekan”, atau “ganbatte”, “Caiyoo” , ataupun “ man jadda wa jadda”. Semua memiliki kandungan yang sama. Tinggal kita mau menerapkan resep tersebut atau tidak. Mari kita coba. Semoga sukses. Amien...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar