Arifin, S. Ag.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

"AKU DISANGKA TERORIS" Tantangan hari ke-3

#TantanganGurusiana

Kisah ini adalah peristiwa yang pernah terjadi sekitar 8 (delapan) tahun lalu, yang selalu bermain di ingatanku, karena ini adalah perjalan luar negeri pertamaku, betapa tidak selama beberapa hari pejalanan rombongan kami di negara Malaysia, sebelum menuju negara kecil yang katanya termasuk satu di antara kota yang masuk daftar utama kunjungan wisata, semua berjalan lancar, penuh tawa, canda, dan nyanyian kebahagian kami dengan iringan karaoke pada televisi yang ada di depan rombongan dalam mobil wisata yang kami tumpangi, semua terlihat semagat, puas dan bahagia setelah mngunjungi beberapa objek di tanah melayu (malaysia).

Keadaan berubah setelah kami memasuki perbataasan antara malaysia dan negara singapore. Aroma ketidak nyaman mulai terasa sejak bus yang kami tumpangi memasuki perbatasan, dengan melewati pemeriksaan superketat. Mulai dari pemeriksaan mobil yang kami tumpangi, sampai pemeriksaan tubuh dengan alat detektor.

Satu demi satu kami diperiksa, ada beberapa rekan rombongan kami yang sudah melewati pemeriksaan. Kini tibalah giliranku, dengan tanpa prasangka apapun, tiba-tiba seseorang petugas datang menghampiri sambil menggunakan bahasa inggeris, melayu dan kental dengan loghat tiong hua ( china),” i am sorry sir, kami minta waktu bapak ke ruangan kami sebentar” , kata pria berbaju seragam tersebut, tanpa banyak berkata akupun mengikuti petugas tersebut. Melihat hal tersebut semua mata rombongan tertuju padaku dengan penuh tandatanya, dan adapula yang saling berbisik, entah apalah yang ada dalam fikiran mereka masing-masing.

Sesampai di ruangan tersebut aku di sambut dengan ramah seorang petugas yang umunya ber-ras china, iapun menyapa “ sorry sir, sit down, please!” akupun menjawab “thank you sir”, sambil aku duduk dikursi yang telah di sediakan. Petugas itu berkata lagi “ where are you from sir?, akupun menjawab seadanya “I come from padang town, west sumatera and Riau” . ia berkata lagi “what is your name”, “my name is arifin” jawbaku, “you can speak engglish” katanya lagi, akupun menjawab “ yes i can, but a litte” entah dari mana asalnya, aku kok bisa bahasa inggeris walaupun super berantakan. Selanjut tanpa di tanya aku berkata “ sorry sir, i melay nation” sambil ragu entah benar entah tidak ucapanku itu. Akupun terkejut ketika petugas beretnis china itu berkata “ kita pakai bahasa melayu saje ye”. ‘baiklah”, ujarku.

Begitulah, akhirnya kami berkomunikasi dengan bahasa melayu dan bahasa indonesia. Pria itu menanyakan tentang bebepa tokoh pondok psantren di jawa, di psantren mana saja aku pernah kunjungi, apa yang aku ketahui tenang beberpa tokoh yang diberitakn sebagai teroris, dan pertanyaan terakhir ini membuat aku sangat tidak nyaman, walau tanpa perilaku kasar, mereka memeriksa semua yang kubawa, mulai dari koper, saku, dompet, kamera, hp, bahkan obat-obatan yang kubawa tak luput dari penggeledahan, akhirnya aku mulai sadar kalau diriku dikira teroris, beberapa kali aku ditanya, dan beberapa kali juga aku ditinggal sendirian di ruangan dengan kamera CCTV yang senantiasa merekam gerak gerikku. Semntara aku di interogasi rekan serombonganku juga merasa resah serta harap-harap cemas, selain karena waktu yang tersia-sia juga cemas kalau ada sesuatu denganku. Dan waktu berjalan, setelah mejalani beberpa pemeriksaan yang lumayan lama akupun akhirnya diboleh keluar dari ruangan dengan membawa koper yang isinya sudah amburadul dengan ekspresi wajah yang tak menetu menuju ke bus rombongan, setelah bertemu dengan rombongan, merekapun mengucapkan Alhamdulillah, sambil menjejal beberapa pertnyaan padaku, mereka mengatakan selain diriku ada dua orang dari rombongan kami juga mengalami pemeriksaan yang sama, tapi mereka sebentar, sedangkan aku hampir 3 jam. Akupun berkata pada mereka, “Aku disangka teroris, hal ini mungkin karena wajah, namaku, bekas jenggot dan mungkin juga karena celana lapangan yang kupakai dengan beberapa saku ala angktan.

Demikianlah, kamipun melanjukant perjalanan ke objek wisata di kota singa itu, walau telat, sepertinya kawan-kawan tetap menikmati perjalanan dan memahami kejadian tadi. Dan dalam hati aku berkata “aku tidak akan kembali lagi ke sini. Selain tingkat pengawasan keamanannnya ketat juga karena karena objek wisatanya tidak ada yang alami, lebih dari itu karena terlalu paranoidnya “aku disangka teroris” perjalanan berlanjut ke kota Batam, setelah seharian di Batam keesokan hari kami pulangg menuju kota Padang dengan membawa cerita yang akan selalu ada dan jadi bagian yang tak terliupakan.

Dengan kejadian tersebut, mungkin untuk selanjutnya aku memang harus lebih berhati-hati dalam bersikap dan bertingkahlaku, serta harus memahi secara umum tempat yang akan aku kunjungi

Demikianlah sebuah cerita pendek dari pengalaman pribadi yamg kesan akan selalu kuingat sampai aku masih terus bisa mengingat,

Salam litersi,

Barakallah

wassalam

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hahaha....

22 Feb
Balas

Hati2 pak.. efek wajah..

22 Feb
Balas

Iya kali buk.. mungkin sdh dasar tampang mngerikan

22 Feb

Iya kali buk.. mungkin sdh dasar tampang mngerikan

22 Feb

Pengalaman yang takkan terlupakan

22 Feb
Balas

Sangat....sangat...

22 Feb

Untung ndak pakai cingkrang pak ary, atau pakai cadar bisa bisa ditahan benaran. Kwkw.. Wisata punya cerita pak ary

22 Feb
Balas

Itulah buk...tapi syukur jg ada kejadian bisa juga buat artikel buk

22 Feb

Hihhhhiii emang iya teroris hhhhh .mantap terus pak semoga tulisannya semakin hari semakin ok . Mantuuuuuulllll

28 Feb
Balas

Hihhhhiii emang iya teroris hhhhh .mantap terus pak semoga tulisannya semakin hari semakin ok . Mantuuuuuulllll

28 Feb
Balas



search

New Post