Jainul arifin

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Adikku Sundelbolong part 5 (tantangan menulis hari ke-32)

Adikku Sundelbolong part 5 (tantangan menulis hari ke-32)

Adikku Sundelbolong

Part 5

Oleh : JA

***

Erina mencari sumber suara dan seseorang yang memberinya minum. Tidak ada seorangpun yang ia temui. Lah tadi siapa yang memberi air minum ini.

"Hiii... Jangan-jangan, ada hantu nih... Secepatnya harus pulang, semoga tidak ada sesuatu yang menghalangi di jalan nanti" gumam Erina sembari berdiri kemudian melangkahkan kaki, meninggalkan pos jaga.

Selang tak berapa lama, beberapa pemuda dan penduduk berkumpul. Secara bergerombol mendatangi pos tersebut, membawa senjata tajam, obor dan beberapa bungkus garam, untaian bawang merah dan bawang putih.

Beberapa orang percaya bahwa hantu akan takut jika kita taburi dengan garam, ada juga yang melemparkan bawang merah dan bawang putih, karena hantu tidak suka dengan aroma kedua benda itu. Entah kebenaran apa yang menanti mereka nantinya.

Mereka berupaya untuk mengusir hantu dengan berbagai cara. Walau masih takut tetapi jika bersama pasti akan hilang juga rasa takut tersebut.

" Mana itu hantunya, ... Udin. Sini kamu, jangan coba-coba melarikan diri ya, saat jaga ingin absen, buat alasan saja" seru Pak Raden bersungut-sungut, antara marah dan takut.

" Maaf Pak Raden, bukannya saya bohong, beneran, suwer, itu tadi ada di sini, neng hantu nya, mirip sama ... Itu ... Ah...ituuuu... Mirip sama ... Anak Pak Rozikin ...dari kampung sebelah, yang meninggal tiga tahun yang lalu, saya kenal betul wajahnya, Pak", Seru Udin agak-agak takut kalau hantu itu menampakkan diri gara-gara ia buka mulut.

" APAaaa..."

"Eh, beneran itu, Din?"

" Iya, Suwer, Pak Raden, masa saya bohong, samber geledek deh kalau saya bohooooooooooong..." Sahut Udin membela diri dan sambil menunjuk ke belakang para penduduk ia kemudian jatuh pingsan seketika, saat melihat sosok putih membelakangi penduduk dengan senyum menakutkan memperlihatkan jari-jari berlumur darah ke arahnya.

Beberapa orang melihat ke arah yang ditunjuk si Udin, tetapi tidak ada siapapun di sana. Hanya udara kosong. Mereka menganggap Udin membual saja, hanya mencari alasan agar bisa tidak berjaga malam ini.

"Eeeh... Ngapain sih, si Udin ini. Pake jatuh pingsan segala, bapak-bapak mohon untuk tenang, mari kita gotong dan amankan dahulu, Si Udin ke pos jaga, setelah itu mari melakukan langkah selanjutnya" Seru Pak Raden penuh wibawa.

Tampak dikejauhan abang tukang lontong balap sedang mendorong gerobak, sepertinya masih belum terjual habis.

" Eh, bapak-bapak penjaga"

" Bang, lontong balapnya belum habis?"

"Belum. Masih ada beberapa porsi. Apakah bapak-bapak mau beli?"

"Terima kasih, kami masih kenyang, habis makan tadi di rumah. Kapan-kapan saja, Bang."

Tak jauh dari pos penjaga, seseorang memanggil abang tukang lontong balap, sehingga mau tidak mau Abang tukang lontong balap menghampirinya.

"Bang, lontong balapnya satu ya, makan sini ya ,bang",

" Iya, Neng",

Anehnya, setelah selesai membuat, tak lama kemudian si Neng meminta lagi.

"Tambah lagi ya,bang"

" Eh ..."

Bulu kuduknya berdiri, ada yang tidak benar dengan kondisi tersebut. Ia menoleh sembari melihat si Neng pembeli lontong balap, betapa terkejutnya, wajah si Neng berubah, demikian pula baju biasa itu berubah menjadi baju putih dengan luka bolong pada dada sampai perut.

"Sun ...Sundel Bolooong"

"To ... Tolooooong"

Si Abang berlari pontang panting meninggalkan gerobaknya.

" Hihihi..."

...

( Bersambung )

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hehehe, terima kasih, biar tidak tegang terus

14 May
Balas

saya suka pak ceritanya, serem tapi lucu hehe.... salam

14 May
Balas



search

New Post