Pagi ini, aku lihat Bapak yang kemarin. Bapak yang berkulit sawo matang dengan wajah memelas jika dipandang. Usianya kisaran kepala lima. Berjenggot tebal dan bibir kehitam-hitaman, seperti penghisap rokok tulen. Si Bapak menuntun sepeda motornya di sepanjang jalan Legoso Raya. Berusaha mencari perhatian pada setiap orang yang melihatnya.

Kejadian ini pukul enam pagi, sama seperti dua hari lalu, si Bapak ini mendekatiku di depan alfamart legoso raya. Saat itu, aku liat Si bapak menuntun motornya, dari jauh dia seperti menatapku. Kemudian si bapak menghampiri dan berkata,

“Mas, saya kehabisan bensin, tolong bantu kalau ada uang sepuluh ribu.” Ucap si Bapak dengan wajah memelas.

Tanpa pikir panjang, aku ambil uang untuk si bapak, saat itu tak ada keraguan bahwa bapak ini sekedar pura-pura.

“Terima kasih Mas, semoga berkah “ Jawab si Bapak dengan wajah agak bahagia. Lalu pergi dengan menuntun motornya.

Nah pagi ini, saat aku beli sarapan buat si sulung, sekitar di jam yang sama, saat aku ketemu Si bapak ini dua hari yang lalu. Aku lihat bapak ini lagi, tepat di depan masjid Baitur Rahmah Legoso Raya, si Bapak memarkir motornya di pinggir jalan, lalu mendekati Pak Haji yang sedang memanasin mobil di depan garasi rumahnya. Aku lihat dan kuperhatikan dari jauh, ada percakapan ringan antara si Bapak dengan pak Haji. Lalu Pak haji turun dari mobilnya, kemudian memberikan uang, entah berapa nominalnya, dan si bapak itu menerima dengan ekspresi senang, kemudian berlalu pergi sambil menuntun motornya kembali.