Sejenak, Kumatikan Dunia
Tiada yang lebih bermakna
Menemukan kata yang tergeletak di trotoar
Sedang orang-orang menginjaknya
Ia diam saja
Tiada yang lebih menyayat
Menemukan kata yang tetap bungkam
Padahal ia saksi tirani picisan
Pemutar sempitnya rasa
Sejenak, kumatikan dunia
Ujung Akar Bromo, 02.02.2019
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantabs Pak Arif, Barokallah
Salam pagi Pak Syaihu
Tiada yang lebih menyayat. Menemukan kata yang tetap bungkam....Makjleb. Bahasa tingkat dewa. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah, Pak Guru.
Salam takzim selalu Bu Hana
Setuju dgn Bunda Rai.salam.