Cerita Pertamaku
Cerita hari ini, sedikit berubah haluan. Entah ada apa dengan hari ini. Seperti biasanya setiap jam 15.00 aku duduk disofa sambil menulis sebuah tulisan singkat. Kata sudah ditulis lengkap tinggal ngecek lagi, eh... tiba-tiba adik minta dibuatin sesuatu. Tulisan saya save di draf karena masih belum fix dan perlu diedit. Louding..... cukup lama. Cek lagi oh.... tidak ternyata tulisan tidak tersimpan. Dan tiba-tiba tulisan menghilang.
Tak... apalah nanti nulis lagi pikirku. Meski sedikit ada rasa kesal, kenapa tulisanku tiba-tiba menghilang. Ku taruh gawaiku sebentar. Berharap mood nulisku segéra datang. Beberapa saat kemudian adik pergi mengaji. Alhamdulillah ada sedikit waktu. Segerai ku ambil gawaiku dan kutulis ceritaku. Larik... demi larik sudah kutulis. Tiba-tiba HP berdering. Tak ku angkat kutunggu sampai nada dering usai karena tulisanku belum selesai.
Kutulis cepat agar segera tuntas pikirku. HP ku berdering tuk kedua kalinya. Segera ku tombol Save Draf tulisanku lagi-lagi louding. Kuangkat HPku. Dari seberang kudengar suara yang tak asing bagiku. Ya... itu suara suamiku. Meminta bantuanku untuk segera mengambilkan uang gaji karyawan minggu ini karena beliau ada urusan. Kata-katanya segera aku iyakan. Firasatku kali ini kurang baik, dan segera ku cek lagi draft penyimpaman. Ternyata draf tidak bekerja sesuai yang ku inginkan. Kenapa tulisan itu menghilang juga 😥 .
Segera ku berbenah, kuselesaikan tugas yang baru diberikan suamiku. Cukup menyita waktuku. Sudah jam 19.00 Wib tapi ku belum menyelesaikan tulisanku. Segera ku gapai gawaiku, untuk menyelesaikan tulisanku. Wah... sikecil mengamatiku dan terpaksa kutaruh gawai dimeja. Ya.. kutunggu sikecil tidur saja, terbesit rencana berikutnya. Kali ini semua meleset dari rencana. Yang tidur bukan hanya sikecil ternyata aku juga. Betapa terkejutnya aku hari ini. Kubuka mata tepat jam 02.00 dini hari. Wah sudah tetlewat😓... harinya. Gagal nulis tiap hari rutin digurusiana.
Ku hela nafas panjang.... aku mau nulis apa? Jadi gak pengen nulis apa-apa. Pikiran lagi ngeblank. Tiba-tiba ku liat buku antologi ceritaku. Yang ceritanya sering kubacakan sebagai pengantar tidur sikecil. Jadi ingat aku menulis sebuah cerita berjudul "PENYESALAN LAWA IWU". Cerita yang dilatar belakangi kekesalanku karena ada hewan Kalong( orang jawa bilang Codot) yang tinggal didalam rumahku. Maklum rumah belum lama berdiri dan masih banyak lubang sana sini.
Cerita pertamaku yang banyak perjuangan. Urutan no.2 dari belakang. Cerita yang kutulis dengan banyak kejadian. Ya, ulah Kalong yang ku beri nama Lawa Iwu membuatku bikin meradang. Sedang asyik nulis tiba-tiba kalong itu menjatuhkan buah jambu yang membuatku terkejut. Belum lagi ketika jam 21.30 harus mandi karena ulah si lawa iwu ini yang tiba-tiba terbang diatas menjatukan cairan lengket tepat mengenai rambut dan lenganku. Suami sempat menertawakan aku karena ulah lawa Iwu. Mungkin Si Lawa iwu tidak suka kamu bikin cerita, celetuknya asal kepadaku.
Dengan sedikit gurauan aku bilang. Jangan mengejek bisa jadi ntar njenengan juga kebagian. Beberapa hari kemudian ketika suami asyik melihat Televisi kira-kira jam 21.00 Lawa Iwu melintas dan plok.. menjatukkan buah karsen dan cairan lengket tepat dikepalanya. Waduch....Malam-malam mandi lagi celetuknya tiba-tiba. Pingin Ketawa tapi takut dosa🤣
Sampai saat ini Lawa Iwu masih ada, meski sudah diusir pergi tapi tetap saja kembali.
#ANURA#

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah selamat, Lawa Iwu sudah jadi buku. Seru bacanya, inspiratif. Jazakillah khairan telah berbagi
Trimakasih bun
Sabar berusaha dan berdoa ya Bu Lanjutkan. Semoga sukses
amin. Sukses kagem panjenengan juga
Lagi blank aja bisa menulis, apalagi kalau mood lg on
ha...ha... panjenengan bisa az. masih belajar bu. sukses kagem panjenengan
Semangat, Bu Arik.
Trimakasih bun
Amin... injih terimakasih... ternyata untuk rutin menulis bener-bener butuh pengorbanan. Sukses kagem panjenengan. Salam Literasi