Seorang TKI Malasya bekerja sebagai buruh bangunan bernama Slamet. Suatu pagi Slamet berangkat bekerja dengan teman-temannya. Mereka bersenda gurau saling menyemangati.

Ditengah jalan Imam bertemu kaleng bekas air minum tergeletak, kaleng itu segera ditendangnya. Klonteng...klonteng...Teman yang lain bersorak-bersorak wach... jauh. Sekarang giliran Mini yang bertemu kaleng di tepi jalan. Tanpa pikir panjang segera ia menendangnya. Dua..r klonteng.. klonteng. wach... lebih jauh lagi seru teman-teman lagi.

Pak Edi mengingatkan agar tidak melakukan hal semacam itu karena dapat membahayakan. Namun mereka tak mengindahkan. Kali ini Slamet menemukan kaleng bekas tengkurap di tepi jalan. Lihat...liat... aku yang menemukan kawan, serunya. Slamet mencari perhatian ingin menunjukkan aksinya. Dia mundur beberapa langkah kebelakang bersiap-siap lari agar hasil tendangan jauh melambung tinggi. hea.... prok... haduch... Suara Slamet menggelegar dan terjatuh. Ternyata yang ditendang cor pembatas rumah yang ditutupi kaleng. Akhirnya Slamet dibawa keklinik untuk mendapatkan pengobatan. Teman-teman Slamet yang lain menolong dengan menahan tawa melihat kekonyolannya. Oalah... Met Slamet Kena Batunya kan. "Seru Pak edi menahan keprihatinan."

# Dilarang tertawa ya...#

"Nama hanyalah pemanis"

*real Tragedy*