Ada seorang pemuda desa bernama piyan. Kesehariannya mencari rumput dan mencari ikan. Daerah persawahan memang banyak ikannya. Tiap sore pemuda-pemuda desa banyak berkumpul dimushola. Mereka berbincang-bincang  sambil melepas penat setelah bekerja seharian.

Sujari membuka obrolan. Alhamdulilah...kawan, aku sudah ketemu jodoh. Bulan depan bakal nikahan. Alhamdulillah... Kali ini jarwo berceletuk. sebentar lagi aku juga menikah dengan minuk. Yang lain terlihat senang. Semua pemuda bercerita dengan riang. Eh... piyan kenapa cuma ikut ketawa? ayo...cerita-cerita. Bagi-bagi dong pengalamannya. Seru Moraji yang sebentar lagi menikah dengan Parmi.

Baiklah...jawab piyan mengawali ceritanya. Dua minggu lalu aku pergi menemui pak haji. Hati sedih belum juga ketemu pujaan hati. Teman yang lain semua sudah ketemu jodoh kecuali aku. Yakinlah jodoh sudah ada untukmu. Mungkin belum waktunya Alloh menemukanmu. Pesan pak haji, rajinlah sholat berjamaah. Berdo' a dengan istikomah. Alhamdulillah... pak ustad benar, jalan yang sulit jadi mudah dan lancar. Akhirnya aku ketemu jodoh, ketika aku kemasjid sholat jamaah. Gara-gara ketukar sendal jepitku warna merah. Akhirnya aku ketemu dengan Musiyah, dan sebentar lagi kami akan menikah.😍

Selamat...selamat...

Jodoh...oh jodoh...

#nama adalah pemanis#

riel tragedy