Rahmawati

Assalammualaikum Pengajar Bahasa Indonesia di SMAN 1 Puncu Kediri Jawa Timur Bismillah Ikatlah ilmu dengan menulis...

Selengkapnya
Navigasi Web
Widuri yang Hampir Layu part ke 3 terakhir
#tantanganGuruSiana #hari_ke3

Widuri yang Hampir Layu part ke 3 terakhir

Siang itu rasanya Widuri begitu kecapekan, hingga tertidur masih menggunakan mukena setelah selesai Sholat Dhuhur. Dalam tidurnya Widuri bermimpi, Mbak Azizah, mbak kosnya dulu memberinya sebuah durian yang cukup besar, tapi anehnya dia berpesan bahwa durian itu hanya untuk Widuri sendiri, tidak boleh dimakan bersama teman-teman seperti biasanya. Lalu Widuri membuka durian itu dengan pisau bendo yang diambilnya dari dapur. Wauw harum benar baunya, durian kuning yang terlihat sangat legit. Widuri mengambil satu bagian dan belum sempat memasukkan ke dalam mulutnya, tiba-tiba "Kring kring kring" hp jadulnya berdering nyaring. Dan Widuri terbangun sambil menggerutu, eh siapa sih yang telfon, mengganggu orang mau makan durian saja, uuh. Widuri mendapat telfon dari nomer asing, tepatnya seorang laki-laki yang memperkenalkan diri sebagai tetangga Bu Rifdah, mantan gurunya sewaktu SMA dulu, dengan sedikit memaksa laki-laki itu minta izin agar dibolehkan datang ke rumah Widuri. Akhirnya dengan terpaksa dan untuk menghormati gurunya Widuri memperbolehkan laki-laki itu datang.

Pada hari minggu yang telah dijanjikan Zulfan datang ke rumah Widuri. Mereka berdua saling memperkenalkan diri dengan santai. Lalu pembicaraan mereka mengarah pada obat herbal. Ternyata Zulfan ini sales obat herbal, dan mengajak Widuri untuk berbisnis menjadi seorang distributor. Namun Widuri tidak tertarik, akan bisnisnya. Tetapi dia mau membeli obat herbal untuk sakit asma, kebetulan Widuri mengidap asma sejak kecil.

Dua minggu kemudian Zulfan datang lagi dengan membawa obat herbal untuk penyakit asma, cordysep namanya. Widuri pesannya satu botol tapi hanya dibawakan separo saja, yang separo lagi untuk Bapak Zulfan katanya. Dan anehnya Zulfan tidak mau dibayar, baru kali ini beli barang tapi penjualnya tidak mau dibayar.

Hari-hari berikutnya Zulfan sering bertanya kabar melalui sms kepada Widuri. Widuri merasa agak risih, seperti dipantau saja hidupnya. Hingga Widuri jarang menjawab ataupun mengangkat telpon dari Zulfan. Zulfan juga sering mengirim pulsa pada Widuri.

“Assalammualaikum" Pulsanya sudah masuk Dik?

“Waalaikumsalam", sudah Mas, makasih, tapi maaf Mas tolong jangan kirimi saya pulsa lagi, kenapa Mas kirimi saya pulsa ?”

“Tidak apa-apa Dik, sekalian pas Mas beli pulsa juga kok.”

“Waduh tidak usah ya Mas, Widuri bisa beli pulsa sendiri dan tolong jangan tanya kabar melulu, Widuri risih, Mas menganggu kehidupan Widuri, Widuri merasa dipantau terus.”

“Ya maaf ya Dik, kalau Adik merasa terganggu, besok Minggu saya mau ke rumah ya?”

“Untuk apa Mas?

“Ada hal penting yang mau saya bicarakan, sudah ya "Assalammualaikum”

“Waalaikumsalam”

Seminggu kemudian Zulfan datang lagi. Dalam pikiran Widuri, Mas Zulfan datang lagi untuk menagih uang obat herbal, eh ternyata tidak. Dia menemui Bapak dan Ibu Widuri. Setelah bertemu tanpa uraian panjang lebar dan tanpa prakata, dia langsung mengatakan akan melamar Widuri. Sontak Widuri dan Bapak Ibunya kaget sampai melonggo. Tidak pernah sekalipun bicara melamar, bicara cinta, bicara pernikahan. Pembicaraan selama ini hanya seputar obat herbal dan ilmu komputer itu saja. Akhirnya 2 minggu lagi, Zulfan beserta keluarga besar melamar pas puasa pertengahan. Bapaknya Widuri memutuskan ikut hasil Sholat Istikhoroh. Alhamdulillah hasilnya positif akhirnya mereka berdua menikah tiga minggu setelah lamaran, tepatnya 8 hari lebaran mereka menikah. Menikah hasil dari Sholat istikhoroh tanpa ada rasa cinta sebelumnya dan Widuri berniat menjadi istri sholihah, dan alhamdulillah sekarang sudah hampir 12 tahun pernikahan mereka, dan dianugerahi tiga anak. Pacaran setelah menikah itu lebih asyik dan berpahala. Tetangga dan saudara kaget, tiba-tiba mereka menikah, kenal saja belum lama. Zulfan lulusan perguruan tinggi negeri ternama di Surabaya jurusan teknik sipil, dan Zulfan bekerja di sebuah kontraktor BUMN. Alhamdulillah akhirnya kesabaran Widuri dalam menanti jodohnya berbuah manis. Menikah tanpa pacaran itu mengasyikkan ada sensasi aneh, saat pernikahan serba kikuk, grogi, malu dan canggung karena belum saling mengenal satu sama lain.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post