Antara Kritik dan Pujian
Oleh: Bernardus Ari Kuncoro
#TagurKetiga
Dalam suatu percobaan, sekelompok orang diminta untuk belajar bagaimana cara melakukan akrobat piring berputar. Mereka menggunakan jari tangan dan tongkat kayu dengan bermacam gaya. Waktu yang diberikan untuk berlatih kira-kira dua jam. Ketika tampil nanti, sang juri diminta secara acak memilih bola merah atau biru dalam sebuah kantong. Merah artinya kritik. Biru artinya pujian. Peserta tidak tahu menahu tentang bola merah biru.
Kesempatan pertama dimulai. Peserta tampil satu demi satu dan diukur skor berdasarkan lama dan performa tampil. Lalu diberi pujian atau kritik, secara acak. Mau seburuk atau sebaik apa orang-orang tersebut tampil, sang juri ikut sesuai warna bola.
Kesempatan kedua diberikan. Peserta diminta tampil lagi dan diukur skor-nya dg parameter yg sama. Pengukuran menghasilkan sesuatu yang menarik. Mau tahu hasilnya?
BERSAMBUNG.
Bagi yang kurang sabar untuk mengetahui hasil akhirnya, tayangan Netflix yang berjudul 100 Humans, Life Questions Answered dapat Anda tonton. Menarik, menurut saya. Mereka berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait kehidupan lewat eksperimen. Cuplikannya ada di sini.
Kalideres, 3 Agustus 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap, Mas Ari.
Makasih Pak Yudi. Deg-degan nih, buku saya diedit sama Mas Yudi.
mantap pak
Terima kasih Kak Mul.
Mankin canggih aja Pak. Good luck
Terima kasih Kak Herlin. You too. Good luck.