Kecewa dengan Jalan Cerita Start-Up Episode 10
Tantangan Menulis Hari ke-108
Oleh: Bernardus Ari Kuncoro
Minggu malam. Sekitar pukul sembilan. Seharian ini aku habis berkutat dengan pekerjaan rumahan dan sedikit hobi seni menghasilkan suara.
Di samping itu, misa khusus anak daring YouTube yang disiarkan dari negeri Singapura kami ikuti. Ini sudah hampir lima bulan dijalani. Kotbah dari 'Father' yang disampaikan mudah dipahami disertai dengan visual yang sangat menarik, sehingga anak kami pun suka. Sampai-sampai lagu 'Lord Have Mercy' dan 'Lamb of God' dapat dia nyanyikan. Bisa karena biasa.
***
Akhirnya aku bisa menyelonjorkan lutut. Anakku sudah tidur. Tayangan Netflix dari Korea mulai aku tonton. Ah, sudah ngantuk sekali. Akhirnya aku hentikan sementara.
***
Pukul enam pagi. Aku bangun. Matahari masih malu-malu. Suhunya hangat-hangat kuku dan sinarnya sedikit siluet menyilaukan mata. Aku lanjutkan tontonan bertajuk teknologi AI start-up ini. Episode 10 yang rilis pada pukul 9 malam tadi berjudul: Demo Day.
Jujur, agak kecewa aku dengan jalan cerita episode ini. Merasa kecele. Kayak kena click bait. Judul episode ini nggak mencerminkan cerita tentang D-day. Mungkin harusnya ditambahin satu kata, jadi Demo Day Preparation.
***
Walaupun demikian, sembilan episode sebelumnya beyond my expectation. Seru dan sangat dekat dengan yang kualami dalam dua atau tiga tahun terakhir. Bahkan banyak hikmat yang bisa diambil. Baik itu dari sisi filosofis, teknis, maupun bisnis.
Memulai bisnis dari awal itu nggak gampang. Pol angel e. Melanjutkan bisnis itu juga sulit. Ibarat lari dan membawa tongkat estafet dari pelari sebelumnya. Tapi levelnya beda. Bukan gelombang besar, tetapi hanya riak-riak kecil sampai menengah saja.
Aku mulai disadarkan. Bahwa menjadi CEO itu tanggung jawabnya besar. Kadang mesti terpaksa melontarkan kata sedikit kasar jika keadaan atau bawahan tidak sadar-sadar. Atau mesti bilang, maaf, mungkin Anda tidak cocok dengan kami. Jadi Anda mesti cari pekerjaan lain. Maka jika terjadi konflik asmara antar kolega, hubungan profesional pasti sedikit banyak terganggu. Seperti kisah cinta segitiga antara Soe Dal Mi, Nam Do San, dan Han Jie Pyong ini.
Well, aku tunggu saja demo day dari tim Samsan Tech ini Sabtu depan. Sabar. Anak yang sabar disayang Tuhan.
Wait, Anda sadarkah Anda juga barusan terkena click bait?
Kalideres, 16 November 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar