Kemarahan dan Kepahitan
Tantangan Menulis Hari ke-88
Oleh: Bernardus Ari Kuncoro
Keluarga kami memiliki seorang anak perempuan. Dia lahir sekitar lima tahun lalu. Namanya Kirana. Tingkah polahnya ceria. Gembira. Saat ini sedang aktif-aktifnya berbicara. Bernyanyi. Menggambar. Menulis. Bercerita. Tak jauh dari makna nama yang kami berdua sematkan. Bercahaya. Nama lengkapnya pun kami pilih dengan sepenuh hati dan tentunya syarat arti. Pemberian Tuhan yang bercahaya dan bermakna.
Jika malam hari saat kami akan tidur, dia girang sekali. Penginnya keluar rumah. Menagih janji saya untuk menutup pintu gerbang depan. Waktu yang singkat itu dimanfaatkannya untuk berjalan-jalan bersama dengan saya sekitar kompleks yang sudah sepi. Sehingga ia bebas berlari-lari. Tidak bermasker. Melihat bulan, bintang, dan bahkan pesawat yang sesekali lalu lalang di angkasa. Dalam imajinasinya dia meminta saya untuk melompat-lompat di atas bayang-bayang kabel listrik yang tercipta atas sinar lampu kuning yang menerangi jalan.
Dua hal yang saya pelajari dari anak saya. Perihal kemarahan dan kepahitan. Dia cepat melupakan kemarahan. Kemarahan yang baik itu dilakukan olehnya, ayahnya, atau ibunya. Sehingga tidak tampak kepahitan dalam roman mukanya. Setiap hari baru. Tidak ada history kelam yang menghantui.
Kemarahan adalah hal yang biasa terjadi dalam pengasuhan. Penyebabnya macam-macam. Seperti perihal sulit makan. Makan butuh waktu lama, sehingga pekerjaan orang tua terbengkalai. Tentang merapikan mainan setelah digunakan. Dan, hal-hal yang dirasa kurang sesuai dengan norma kesopanan dan kewajaran.
Bagi anak saya, kemarahan itu serasa cepat dilupakan. Tidak pernah mengendap lebih dari sejam. Habis itu hilang. Dia dengan leluasa main lagi. Ceria lagi. Saya pun sering diingatkan olehnya untuk tersenyum. Karena saya mukanya ekspresif. Kalau marah, saya pasti tidak akan senyum. Yang dilakukan apa? Dia mencium saya.
Hati saya langsung luluh lantah. Lupa marahnya. Semoga Anda juga demikian, ya. Biarkan tanggal kadaluarsa marah Anda kurang dari sehari. Supaya tidak terjadi kepahitan, apalagi dendam dalam setiap langkah kehidupan Anda!
Kalideres, 27 Oktober 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
ulasan yang keren. salam kenal
Salam kenal juga Bu. Terima kasih.