Bernardus Ari Kuncoro

Pendidik Data Science dan Musisi....

Selengkapnya
Navigasi Web

Keroncong Tanpa Satu Huruf N

Tantangan Menulis Hari Ke-29

Oleh: Bernardus Ari Kuncoro

"Bu, tumbasno kaset Nyamuk Nakal, mbok an. Lagune apik tenan lho Bu. Aku ndelok neng TV ki Jian. Pengin nyanyi terus." Pintaku memelas.

"O iyoo. Suk Esuk menyang neng Bintang yo. Tuku kaset neng toko kana." Jawab Ibuku mengiyakan.

"Yes. Sik asiiiik. Aku mesti ndang iso ngerungokne lagune Enno Lerian ki. Nyamuk Nyamuk Nakal, Tikus tikus Nakal.“

Keesokan harinya Ibu mengajakku pergi ke pasar Bintang. Sekira enam kilometer dari rumah. Sambil berbelanja keperluan lainnya, Ibu mengajakku mampir di toko Pak Ir. Di toko itu dijual kaset-kaset lagu Pop, dangdut, dan genre lain yang disukai ibu dan bapak saya yaitu keroncong.

Aku akhirnya dapat kaset yang kupinta. Dan ternyata, ibu juga beli kaset penyanyi kenamaan Sundari Sukotjo. Seorang maestro keroncong yang tidak asing lagi, bahkan di telingaku. Pada saat itulah aku juga mulai terpengaruh cara bernyanyi keroncong seperti Mus Mulyadi dan Mus Mujiyono. Cara mereka bernyanyi lebih lay back sesuai iramanya yang cenderung pelan dan syahdu.

Tanpa terasa kaset-kaset sudah terkumpul banyak. Ibu menyimpannya dengan rapi di dalam sebuah lemari cokelat warna asli kayu sebanyak tiga tingkatan rak. Di atas tempat koleksi milik Bapak dan Ibu. Di tengah tempat kaset lagu-laguku. Lantas, Ibu menuliskan 'Lagu anak-anak' di bagian koleksiku. Sedangkan Ibu sendiri juga menuliskan kata 'Kerocong'.

Ada yang aneh nampaknya. Sejenak aku mulai berpikir. Ada yang salah kah, penulisannya.

Saya tanyakan ke Ibu. "Bu, iku ora salah le nulis tah?"

"Salah opone?" tanya ibuku balik.

Senyum ibu mulai merekah. Satu huruf n lalu ditambahkan di sela-sela kata kero(n)cong.

Lantas lagu Si Nyamuk Nakal mulai aku putar, memecah kesunyian rumah.

Kalideres, 29 Agustus 2020

Diilhami dari kisah nyata. Sebuah pengalaman masa kecil ketika tahun 1994. Di sebuah desa kecil bernama Merbau Mataram, dusun Hargosari. Terkenal dengan Dusun Jogja 1, mengingat penduduknya banyak transmigran yang berasal dari Jogja.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul pak...

29 Aug
Balas



search

New Post