Kok Bisa, ya?
Tantangan Menulis Hari ke-62
Oleh: Bernardus Ari Kuncoro
Tulisan ini merupakan lanjutan dari kisah tentang 'Kulkas yang Memanas'. Nyata. Aku alami sendiri. Penekanan pada tulisan ini adalah pada pengambilan hikmat. Apa sebab? Entah kenapa akhir-akhir ini aku jadi makin peka. Terutama pada connecting the dots atas peristiwa-peristiwa yang kualami dari hari ke hari.
Malam itu pukul tujuh. Penghujung September. Di tahun-tahun sebelum reformasi pasti pada nonton film pemberontakan G30S PKI. Tapi sekarang tidak wajib. Kala itu aku sedang menyuapi ananda. Piring-piring masih harus aku cuci setelahnya. Terutama khusus piranti makannya. Istri sedang menyetrika baju-baju kecil. Bagi-bagi tugas, aku sudah beres pada Minggu sore untuk baju-baju dewasa.
Di sudut komputer iMac sana, aku hidupkan Zoom dan sambungkan ke pertemuan lingkungan. Tetapi tidak bisa aku ikuti dari awal, mengingat tugas negara yang tertuang di paragraf kedua. Tetangga-tetangga seiman rutin mengadakan acara Zoom ini. Untuk belajar bersama. Mendapatkan hikmat dari sang Pencipta.
Di komunitas Gereja Katolik, September adalah bulan kitab suci nasional. Sehingga tiap minggunya ada sekali pertemuan yang berlangsung kira-kira dua jam. Ada kata 'nasional' di sana. Artinya di negara lain, meskipun di komunitas Katolik belum tentu ada tradisi yang sama. Pernah aku tinggal tiga tahun di Filipina, dan tidak ada yang namanya BKSN pada bulan September. Bisa tolong dikonfirmasi kalau aku salah, ya lur!
Setelah sharing firman, ada waktu di mana para peserta sharing pengalaman iman. Setelah semua bersaksi, aku tergerak hati untuk berbagi hal yang kecil, tapi bikin aku tersentil. Aku bercerita mengenai kulkas yang memanas. Singkat cerita, tidak dinyana-nyana ada saja pertolongan. Kalau kata anak zaman now, serba mestakung alias semesta mendukung. Dengan cara-Nya yang anggun. Membuat hati tertegun. Kalau dinalar, bisa saja bikin selamanya gusar.
Aku tanyakan kepada salah seorang yang memang lebih khatam dalam pemahaman Alkitab, Bu Emil dan Pak Onasis namanya, "Apakah ada ayat yang menyatakan, tidak ada sesuatu yang kebetulan di dunia ini?"
Istirahat berselang. Aku bangun. Pukul tujuh lagi. Bedanya ini pagi. Aku buka WA dan mendapatkan suatu pesan dari Bu Emil dan Pak Onasis yang sangat menguatkan. Roma 8:28. Sebuah pesan yang berbunyi demikian.
And we know that all things work together for good to those who love God, to those who are the called according to His purpose.
Tidak hanya peristiwa-peristiwa kecil ini yang aku alami. Bikin kagum di hati dan senyum-senyum sendiri. Banyak hal yang terjadi nampaknya memang sudah ada yang merencanakan. Sepertinya ada saja kekuatan yang menyelamatkan. Seperti ada malaikat pelindung yang selalu membisikkan. "Harusnya demikian."
Sering kali aku merasa bodoh dan bertanya, "Kok bisa, ya?"
Kalideres, 1 Oktober 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar