Oleh: Bernardus Ari Kuncoro

#TagurKesembilan

Seringkali saya melihat pola perilaku audience. Apabila memberikan presentasi disertai dengan data, banyak yang langsung tertegun. Terpana. Laksana sebuah magnet yang menarik sekumpulan kepingan logam besi di sekitarnya.

Well, berikut ini lima alasan sederhana yang telah saya kumpulkan.

1. Audience butuh data. Anak-anak sekolah atau kuliah menganggap data sebagai kebutuhan untuk memperkuat tugas akademik. Karyawan dapat menjadikan data sebagai pendukung presentasi. Untuk memperkuat tujuan mereka. Untuk jualan, laporan kepada atasan, atau hanya sekedar lobi-lobi kepentingan.

2. Data membuat paparan Anda terlihat mahal. Sesuatu yang mahal akan terasa classy. Terlebih lagi apabila konteksnya sesuai dengan apa yang Anda bicarakan.

3. Data dapat membantu Audience mudah memahami akan hal-hal yang sulit diterima. Misal, tingkat pengangguran negara kita selama pandemi COVID-19 berlangsung cenderung meningkat. Meningkatnya seberapa persen? Berapa angkanya? Jika Anda dapat menyajikan angkanya, tentunya Audience dapat lebih nempel di kepala.

4. Informasi yang Anda paparkan dari data akan lebih dapat dipercaya ketimbang hanya 'rasa-rasanya' belaka. Keuntungannya, tingkat kepercayaan terhadap Anda akan terbangun dan perlahan-lahan meningkat.

5. Data dapat dibuat seni visual yang informatif. Tidak hanya sekedar grafis yang tidak ada artinya. Data dapat kita konversi menjadi visualisasi yang penuh makna. Dari tampilan penyajian data yang menarik, tentunya orang akan mudah untuk menyukai hasil karya yang Anda tampilkan.

Masih nggak mau menggali data? Hati-hati nanti kegiles jaman!

Pesan tambahan: Setiap kali menampilkan data, selalu cantumkan sumbernya!

Terinspirasi dari Buku Jurus Sakti Copywriting di Twitter, Facebook dan Blog karya Jubilee Enterprise.

Kalideres, 9 Agustus 2020