Tantangan Menulis Hari ke-103

Oleh: Bernardus Ari Kuncoro

Malam menjelang. Maghrib lebih tepatnya. Aku melihat anakku nggelesot tengkurep di lantai, sambil memegang spidol kuning di atas buku mewarnai. Sementara aku masih ada pekerjaan yang mesti diselesaikan di depan iMac. Melakukan follow up terhadap evaluasi salah satu pelatihan perusahaan.

Sesekali aku menelisik sambil berbisik. "Kiran, Kiran... are you sleeping?" tanyaku. Sambil kudekati, dia hanya melek dan bereaksi sedikit. "Hmmmmm yeeeee." Jawabnya merengek. "I think you are very tired," pikirku

Beberapa menit kemudian, setelah selesai urusan pekerjaan. Aku pun menggendongnya. Memindahkannya ke tempat tidur.

***

Pukul setengah delapan malam. Aku terbangun. Tak kusangka aku tertidur selama sejam saat menidurkan anakku.

***

Setelah semuanya rampungan, istriku, anakku, dan aku siap untuk beristirahat. Sebagai pengantar tidur, kami bermain Scrabble. Sebuah permainan yang hampir sepuluh tahun lalu aku gemari. Bermain bersama teman-teman Indonesia yang sedang bertugas di Manila. Adakalanya kami nongkrong dan bergabung bersama. Selain berbagi rasa setiap malam Sabtu untuk Komsel. Sebuah pertemuan kecil secara rutin untuk belajar Sabda Tuhan dan berusaha dekat dengan-Nya.

Kini, aku angkat lagi permainan ini bersama. Supaya apa? Agar putriku paham kata-kata. Mudah menerka maksud dunia. Meletakkan dasar-dasar sehingga nggak hanya terjebak pada ritual. Yang kemungkinan besar, sulit dia pahami benar maknanya.

Well, kembali dari nostalgia. Temuan apik dia buat. Kata yang dia buat malam itu antara lain 'fog', 'bit', dan yang paling menarik adalah kata 'handsome'. Tetapi penulisannya hanya dengan menggunakan empat huruf, yaitu 'hnzm'. 'Ozm' bukan?

Hahaha. Hari ini patut dikenang. Hari Pahlawan 2020. Jika tidak ada jasa para heroes, mungkin kami tidak bisa seleluasa ini bermain Scrabble bersama.

Kalideres, 11 November 2020