Merawat Si Putih
Tantangan Menulis Hari ke-95
Oleh Bernardus Ari Kuncoro
Sekumpulan awan putih merengkuh langit. Membawa angan-angan lantas terbersit.
Senin pagi. Ritual biasa aku lalui dengan berbelanja kebutuhan sehari-hari. Tak peduli waktu dan ruang yang sempit, meski pandemi. Yang penting jaga diri. Kalau tidak begini, mau bagaimana lagi?
Well, hidup di megapolitan pinggiran hampir coret sekalipun belum bisa mendukung urban farming. Maklum, tidak ada sejengkal tanah pun di rumah. Jadi ya, sayur dan daging mesti beli. Termasuk bawang merah dan bawang putih.
Ngomong-ngomong tentang warna putih, aku punya Si Putih. Satu kendaraan roda empat Toyota Agya yang kami beli enam tahun lalu. Masih setia menemani perjalanan. Beberapa kali ke pasar. Membeli barang-barang untuk keluarga. Selang tiga atau empat hari membawaku ke Rumah Sakit. Mengantar jemput orang tua yang secara rutin membutuhkan perawatan.
Dan, sekarang giliran Si Putih lah yang kurawat. Dalam pikirku, montir Shop n Drive yang biasa ganti pelumas pernah memberi tahu. Jika ingin cari akal bagaimana menyiasati dashboard agar tidak bunyi, aku mesti ke pasar pagi. Akhirnya aku ke sana demi Si Putih lebih seksi.
Pasar Pagi bukan tempat membeli bahan makanan, melainkan onderdil dan sparepart untuk kendaraan.
Roda setir aku arahkan. Pedal gas aku injak. Sesekali rem aku mainkan. Agar segera sampai tujuan. Ku parkir Si Putih dekat Mushola belakang. Agar siap untuk dioperasi.
Aku mampir ke kios di tepat depan Mushola. Melihat ada seorang penjaga yang sedang membetulkan baut dengan obengnya.
"Mas, ada baut yang bisa bikin mobilku nggak bunyi-bunyi kah?" Terdengar ada logat Jawa pada jawabannya, langsung aku ajak ngomong Jowo.
"Iku lho Mas, ben pas nggronjal nggrojal neng dalan dashboard e ora muni." Tanyaku pada nya.
Usut punya usut, Mas Dino namanya. Sama seperti nama kiosnya. Instingku berkata bahwa ini orang jago banget soal bongkar-bongkar mobil. Beda banget sama aku yang kelas tengil. Pengetahuan mobilku sangat kecil. Hanya sebutir debu.
Dengan cekatan, Mas Dino bereskan semua baut-baut yang hilang. Diganti dan bikin dashboard jadi kencang. Lampu spion kiri bisa sekalian dia perbaiki. Pernah kena 'cium' sama sepeda motor yang menyalib dari kiri.
Sementara itu dudukan plat depan belakang yang kemarin miring dan hanya dikaitkan dengan tali plastik juga aku minta ganti. Agar lebih mengkilat dan kuat. Kubeli dari kios samping kanan Mas Dino sekaligus ongkos pasang. Filter AC juga dilembiru agar paru-paru sehat. Kondisi raga jadi kuat. Ujung-ujungnya jiwa juga penuh semangat. Si Putih jadi makin cakep dan mantep.
Pulang ke rumah, ketika Si Putih melewati jalanan bergelombang, tidak ada lagi suara musik tak beraturan. Suhu ruangan mobil lebih sejuk dari sebelumnya. Nyaman. Tenang. Aman.
Terima kasih atas kelegaan ini.
Hal-hal kecil ini membuatku bahagia. Hilang sudah kata nostalgia.
Kalideres, 3 November 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar