Tantangan Menulis Hari ke-105

Oleh: Bernardus Ari Kuncoro

Mari bicara tentang waktu! Tidak bosan-bosannya saya mengangkat topik ini agar leluasa masuk dalam hati.

Well, Anda tahu bahwa satu hari ada 24 jam. Konvensi yang saat ini masih berlaku. Dalam rentang waktu tersebut umumnya sepertiga dipakai untuk beristirahat alias tidur. Delapan jam untuk bekerja produktif. Sisanya lagi untuk hal lainnya, misalkan refreshing.

Ibarat sebuah segitiga, Anda dapat membaginya secara proporsional agar sudut-sudutnya seimbang. Tetapi kalau salah satu kebanyakan, misalnya kerjaan, pasti ada ketimpangan. Anda akan melihat begitu lancipnya sebuah segitiga terlihat dari dua sudutnya. Bisa menusuk pikiran dan perasaan.

Silakan pilih pengaturan waktu Anda. Mau yang hijau, kuning emas, atau merah?

Hal ini mengingatkan Anda agar selaras dan bijak dalam memanfaatkan waktu. Ada kalanya kerja. Ada kalanya istirahat. Ada saat menghasilkan sesuatu. Ada saat mendapatkan sesuatu.

Pernah dalam suatu waktu saya berkunjung ke sebuah pabrik kendaraan di kawasan Jakarta Utara. Pada jam istirahat, saya melihat bahwa semua pekerja pabrik beristirahat sambil menghirup udara segar di bale-bale luar kantor. Saat kerja, semuanya masuk ke pabrik. Salah satu kantor di bilangan Kuningan Jakarta juga demikian. Mereka mematikan lampu secara otomatis pada saat istirahat makan siang.

Pekerja kreatif apa lagi. Sering kali mereka butuh jeda dari hingar bingar 'paksaan' berkarya. Kalau sudah menemukan ritme yang tepat, karya akan lahir dengan mudah.

Rejuvenate. Recreate. Refreshing. Perlu disediakan agar tidak mudah halu. Make it happen, tapi jangan lupa juga untuk let it happen.

Thank God it's Friday! Semoga hari Anda menyenangkan, yeay!

Kalideres, 13 November 2020