Tantangan Menulis Hari ke-48

Oleh: Bernardus Ari Kuncoro

Tiga bulan lagi anakku berusia lima. Bukan bulan, tetapi tahun. Seuntai perjalanan waktu yang terasa cepat, karena seperti baru kemarin saja aku melihat dia lahir dengan badannya yang mungil. Sekarang beratnya sudah hampir sepertigaku.

Apa saja yang sudah dia bisa saat ini? Dia bisa menari sambil menirukan. Menyanyi dengan lirik yang jelas. Lagu-lagunya seputar Disney Junior, Nick Junior, dan Netflix series khususnya Magic School Bus. Plus, biasanya kalau aku kerja atau concall, dia minta dipangku. Sedikit demi sedikit dia mulai mengeja dan membaca kata-kata di layar komputer. Jumlah kata yang sudah dia pahami sudah hampir dua ribuan kata. Kalau tidak tahu kata tertentu, pasti dia bertanya. "What did you say, Pa?"

Malam kemarin aku ada concall terkait pekerjaan hingga jam setengah delapan malam. Karena peranku dalam concall itu lumayan pasif, aku bisa temani dia makan. Di akhir-akhir aku juga yang suapi sambil tetap zoominar. Wah-wah, sudah mahir dia memodekan senyap. Sedikit komplain kalau kameranya nyala. Maunya dimatikan, karena malu-malu alias shy-shy cat. Bisa juga dia memberikan reaksi tombol jempol atau tepuk tangan. Luar biasa.

Lantas, setelah semua rampungan, kami bermain scrabble. Sebuah permainan papan menyusun kata-kata dari kepingan huruf-huruf. Edukatif dan sekaligus memperkaya kosakata. Lumayan mengasah otak. Apalagi bahasanya bukan bahasa ibu. Bagi anakku cas cis cus, karena mamanya sering mengajaknya berbicara in English. Beda denganku, karena bahasa ibu saya bahasa Jawa. Tapi, untungnya bahasa Inggris saya tidak jelek-jelek amat. Tidak terlalu gawat.

Aku bacakan buku Magic School Bus.

Singkat cerita kami tidur terlelap. 

Kalideres, 17 September 2020