Seorang Putri dan Seekor Ayam (2)
Tantangan Menulis Hari Ke-120
Oleh: Bernardus Ari Kuncoro
Derasnya hujan masih melanda dan menyelimuti hampir seluruh wilayah kerajaan. Para pengawal telah diperintahkan oleh Raja agar segera mencari putrinya sampai ditemukan.
Semua warga yang sempat melihat Sang Putri diberondong pertanyaan-pertanyaan.
Hari mulai terik. Para pengawal belum menemukan sang Putri. Mereka semua bergiliran untuk mencari. Ada yang beristirahat sejenak, menghabiskan ransum yang disiapkan. Tetapi ada juga yang terus mencari.
Sampai pada akhirnya mereka menemukan seekor ayam kecil berwarna merah muda. Mereka mengetahui bahwa sang Putri memeliharanya. Seekor ayam kecil itu memberikan kode kepada para pengawal. "Tok tok tok tok pe tok petok petok."
Meskipun badannya kecil, si ayam memiliki suara yang nyaring. Dengan penuh semangat, ayam itu membawa salah satu pengawal ke sebuah gua yang menjadi tempat berteduh mereka semalam.
Sang Putri ditemukan. Ia terlihat masih tertidur. Badannya kedinginan dan terkulai lemas.
Lantas, sang Putri dikawal pulang ke istana.
Para pengawal bersaksi kepada Raja bahwa ayam peliharaannya telah memberitahukan keberadaan Sang Putri. Di sebuah gua yang menjadi tempat berteduh.
Sang ayam diberikan penghargaan oleh Raja. Segala keturunan ayam itu dilindungi oleh setiap warga kerajaan. Sehingga tidak jarang banyak warga menjadikannya menjadi binatang kesayangan.
SELESAI
Kalideres, 28 November 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Waaahhh... ceritanya keren Pak Ari. Pasti abis dibuat cerita buat putri syantiknya di rumah ya
Iya Bu Dewi. Terima kasih.