Sepenggal Kilas Balik Cerita Sekolah
Tantangan Menulis Hari ke-67
Oleh: Bernardus Ari Kuncoro
Pagi itu pukul enam tiga puluh. Kukayuh sepedaku tanpa ragu. Menyusuri embun pagi yang baru saja terbentuk. Dingin. Suasana Bantul tidak seperti pagi-pagi biasanya yang hangat. Mentari sepertinya tidak mampu menembus laju terbentuknya kabut. Aku mengenakan jaket hitam kala itu.
Tahun 1999. Usiaku masih belia. Belasan. Masih duduk di bangku kelas dua SMP.
Sesampai di gedung sekolah, aku memarkirkan sepeda. Kusandarkan sepeda di belakang gedung sekolah. Masih sepi. Sepertinya aku salah satu di antaranya yang sampai duluan.
"Ri, wes garap PR Matematika Bu Hani durung?" tanya Andhi, teman semejaku sambil menepuk pundakku dari belakang.
"Wes, Ndhi. Mau bengi bar ae tak garap." balasku.
"Delok mbok an!" pintanya.
"Nyooooh!" sambil aku ambil LKS Matematika dari tas punggungku berwarna oranye.
...
Empat jam berlalu, hari berselang sampai pukul sebelas. Dimulailah jam pelajaran mengetik. Benar-benar menggunakan mesin tik. Bukan komputer. Yang paling aku ingat adalah menghitung hpm alias hentakan per menit dan kesalahannya setelah mengetik beberapa teks. Seru. Ibu Guru Nur yang kala itu mengajar juga sangat bersemangat. Bikin murid-murid juga makin termotivasi untuk terampil mengetik sepuluh jari dengan cepat.
Pelajaran keterampilan mengetik inilah yang aku rasa paling terpakai. Apalagi dengan PSBB berlaku. Komunikasi apa-apa via WA, email, dan Slack. Oiya, selain Matematika, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia tentunya.
...
Bel tanda pulang berbunyi. Pukul setengah dua. Teman-teman, termasuk aku, bisa jadi dengan para guru sangat excited dengan tanda ini. Artinya kami diminta untuk pulang dan menyelesaikan kegiatan belajar mengajar. Beristirahat dari informasi dan pengetahuan yang diterima. Diberi waktu untuk mengendapkan dan mengaplikasikannya di luar sekolah.
Hari sudah siang. Tidak lagi dingin. Lebih hangat. Kumasukkan jaket di dalam tas. Kukayuh sepeda lagi menyusuri Jalan Parangtritis. Memasuki gang-gang yang kiri-kanannya sungai dan sawah.
Aku merantau sejak usia sebelas. Menggapai mimpi tanpa batas. Singkirkan cibiran yang melemahkan. Tepiskan pilu. Hilangkan ragu.
Untuk para guru yang hari kemarin diperingati oleh orang-orang sejagad, semangat selalu!
Kalideres, 6 Oktober 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ceritanya, Pak. Sukses selalu. Salam literasi
Asyik ceritanya pak. Enak dibaca. Salam Literasi