AJAL
Kamu pulang!
Sekarang!
Pesan itu bagai gelegar
Gemuruh, buatku galau
Ada gejolak tak enak di dada
Ribuan angan berkecamuk
Bagai anai-anai beterbangan tak tahu arah
Kala ku harus berkemas
Ayunkan langkah
Ke tanah kelahiran
Ada bendera putih
Ada kain putih
Ada kerumunan
Ada kegalauan
Penasaranku kian membuncah
Siapakah gerangan
Ibuku yang sakit dan renta?
Atau ayahku yang melemah?
Tak kuasa kutahan diri
Lariku bagai kuda yang terseok
Kutumpahkan seluruh rasa
Pada ibuku yang duduk termangu
Di depan jasad ayahku yang terbujur kaku
Ya Allah ya Rob
Kau panggil dia pulang
Saat ku belum bisa balas budi
Saat ku belum tunjukkan prestasi
Dekap dia dalam kasihMu ya Rob
Damai dalam keabadian
#mengenang17th kepulanganmu#
#doaterbaikuntukayahku#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi prosais yg mantul sekali Bu.
Masih tertatih. Menata jd bait kok mosak masik ya. Thanks jeng Yun. Ayo diajari aku
Keren bu Ari puisinya, salam kenal, izin follow ya jeng dan follow balik, salam literasi
Terimakasih banyak bu Deswita. Salam.kenal kembali. Sudah saya follow bun. Salam literasi juga.
duh kapan saya bisa buat puisi yang keren, salam literasi Bu. Mantul.
Ini masih berlatih bu Fatma. Terimakasih sudah singgah. Sukses buat bunda
Puisi yg indah dan menawan Bunda cantik. Semoga sehat dan sukses selalu
Terimakasih, Bund. Masih berproses ini. Mohon maaf lambat respon. Sehat selalu ya , Bunda
Bagus bunda puisinya..dari hati yg kehilangan...sukses sll nggih..sdh sy follback
Maturnuwun, bu Titik. Sukses juga buat bunda. Betul sekali... beratnya kehilangan orang tercinta menjadikan hati galau. Tapi sebentar saja, karena hidup harus tetap berjalan,
Puisi yang mengharukan bu..ikut sedih membaca lariknya..
Iya Pak. Terimakasih sudah singgah. Sukses buat Bapak.
Puisinya mantul bunda. Salam kenal dan salam literasi
Terimakasih apresiasinya bunda. Masih latihan ini bun. Salam kenal kembali dan salam liiterasi . Mojon ijin saya follow ya bun. Terimaksih sudah singgah.