Ari Prihatiningsih

Guru Bahasa Inggris di MTs N 1 Magelang. Hobi berkebun dan bermimpi jadi penulis . ...

Selengkapnya
Navigasi Web

CORONA DATANG SEGALANYA BERUBAH

Ketika gubernur mengumumkan bahwa kegiatan belajar mengajar di seluruh sekolah di provinsi kami harus diliburkan selama dua minggu, Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Magelang sedang akan melaksanakan Ujian Madrasah dengan pengawasan silang. Surat tugas sudah dibagikan. Semua guru siap melaksanakan tugas sesuai arahan. Hari pertama selalu ada briefing di tempat kami bertugas , sehingga kami harus datang 30 menit sebelum ujian dilaksanakan. Ketika tiba saatnya kami; para pengawas, proktor, teknisi dan panitia siap bertugas tiba-tiba kepala madrasah memberitahukan bahwa ujian ditunda sesuai perintah atasan sampai waktu yang belum ditentukan dan meminta kami para pengawas silang untuk kembali ke madrasah masing-masing.

Alhasil, setiba di madrasah asal, kami menerima pengarahan dari kepala madrasah tentang apa yang harus kami lakukan dalam satu dua minggu ke depan. Pertama, di sekolah kami yang memiliki 9 kelas IX ujian terjadwalkan dalam tiga sesi harus dikondisikan. Anak-anak yang masuk sesi 1 sudah datang awal dan siap mengikuti ujian sehingga mereka bisa mudah dikendalikan dan diberi pengarahan tentang tugas di rumah selama mereka harus stay at home. Anak-anak yang masuk sesi 2 dan 3 menjadi pe-er kami karena mereka harus dicegah supaya tidak datang ke sekolah. Beruntung tiap kelas memiliki grup WA walaupun belum semua siswa jadi anggota karena tidak memiliki mobile phone sendiri. Hal itu memungkinkan informasi penundaan ujian bisa segera tersampaikan secara berantai.

Hari itu juga setelah rapat singkat akhirnya terbentuklah WA grup dari kelas VII, VIII, IX yang jumlahnya ada 28 . Grup WA kelas yang semula anggotanya hanya wali kelas dan siswa di kelas itu dirombak total dengan memasukkan semua guru yang mengampu kelas itu sehingga memungkinkan untuk terlaksananya KBM on line.

Hari pertama KBM online sepertinya tidak ada kendala. Jadwa KBM dibuat sesuai jam reguler hanya berbeda tempat. Sehari anak bisa mengerjakan 4 sampai 5 tugas dari mata pelajaran yang berbeda. Semua tugas ditulis di buku dan dikumpulkan pada saat pertama masuk sekolah. Sehari , dua hari sampai seminggu tidak ada keluhan. Lama-lama anak mulai mengeluh kehabisan pulsa, HP lemot, koneksi susah karena mereka memang 60 persen tinggal di pedesaan bahkan lereng gunung. Gurupun demikian halnya. HP selalu penuh pesan masuk sehingga fungsi tidak maksimal. Akhirnya terpaksa ganti HP. Pengeluaran di luar dugaan. Itu keluhan kami di awal pandemi corona berkembang. Semoga corona segera berakhir dan keadaan menjadi pulih seperti dulu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ayo bu. Dilanjut lagi nulisnya...

27 Jun
Balas



search

New Post