Karena disibukkan oleh pesta tahunan LTMPT yang agak gila-gilaan, istilah kami untuk kegiatan input data PDSS , lembaga penyelenggara kegiatan SNMPTN yang dimulai bulan desember dengan pembuatan akun siswa, dilanjutkan sampai awal februari, saya tidak begitu aktif berkecimpung di sosmed. Jadi tidak tahu kalau ada challenge dari pak CEO, sampai akhir januari ketemu status mas Eko Prasetyo di FB, The Power of Kepepet, yang kemudian di share di grup WA kelas penulis. Terpacu adrenalin untuk ikut memeriahkan tantangan 90 hari menulis di gurusiana. Namun, begitu tanya mas Eko, katanya udah dimulai 16 januari hingga total 90 hari. Waah, infonya baru tahu 31 januari, sudah terlambat lama. Jauh tertinggal. Kemauan kuat, tapi baru sebatas kemauan, actionnya belum dimulai.

Lihat tulisan seliwar-seliwer digurusiana, maupun di grup Wa kelas dengan hastag #tantanganmenulisharike...sekian. Sudah belasan atau puluhan hari. semakin bikin ciut nyali, tapi disisi lain, didalam sanubari yang terdalam, rasanya tidak rela kalah sebelum bertanding. Makanya, begitu tugas inputan data selesai, kubulatkan tekad, harus ikut nulis. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Kalaupun belum bisa dimasukkan dalam kategori tantangan tersebut, ikhlas saja, yang penting, nulis hari ini, nulis besok, nulis lusa dan seterusnya, syukur-syukur bisa nulis nonstop 365 hari seperti bu Wiwik dongeng. Hahaha, khayalan tingkat tinggi.

Sebagai langkah awal untuk memotivasi diri, upgrade ke gurusiana premium. Semoga dengan akun berbayar, jadi sayang kalau buang uang sia-sia dan membiarkan akun menganggur percuma. Pelit ah.

Bismillahirrohmaannirrohiim, semoga Allah memantapkan hati dan menguatkan niat ini, sehingga cita-cita luhurku untuk menulis bisa berjalan lancar. Sesuai target. Malu rasanya bikin hastag #tantanganmenulisharike......

Akan kumulai tulisan ini dengan tantangan buat diri sendiri, semoga bisa konsisten. #tantangan1