Mengulas ceramah Ustad Arafat,

Cobalah meraba bagian kepala kita, kemudian tekan sedikit keras dengan ujung-ujung jari seperti gerakan orang yang sedang memijat. Hayati baik-baik, bahwa bagian yang sedang kita tekan itu disebut tulang tengkorak.

Rasakan pelan-pelan, betapa kuatnya Allah menciptakan tulang yang ada di kepala ini. Menurut Live Science, tulang manusia mencapai empat sampai lima kali lebih kuat dari baja dengan ukuran yang sebanding! Allahu Akbar!

“Dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian, kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik.”

Dalam surat Al-Mu'minun ayat 14 ketika menyebutkan penciptaan daging dan tulang, ayat tersebut diakhiri dengan sifat Allah sebagai Ahsanul Kholiqin (Pencipta Yang Paling Baik). Untuk menunjukkan bahwa daging dan tulang memang dicipta dengan material terbaik.

Desain penciptaan tulang tengkorak yang kokoh ini tentu bukan tanpa sebab. Allah telah mengatur agar bagian kepala tersebut terlindungi dengan sistem yang aman dan tangguh, tidak lain karena ada sesuatu di dalam kepala ini yang sangat penting untuk dijaga, yaitu otak.

Sekali lagi, tulang tengkorak itu memang sengaja dicipta dengan solid, karena harus melindungi otak sebagai organ tubuh terpenting pada manusia.

Jadi, sesuatu yang penting memang harus dijaga dengan sungguh-sungguh.

Dari susunan tubuh kita yang banyak mengandung hikmah ini, maka jangan sampai kita melewati pelajaran berharga tersebut, bahwa sesuatu yang penting harus kita jaga dengan sebaik-baiknya.

Contohnya iman, merupakan hal teramat penting dalam kehidupan. Memang benar keimanan manusia itu naik dan turun. Namun bukan berarti kita biarkan begitu saja tanpa penjagaan. Sebab, iman yang terus turun, ia juga bisa lepas dari dada. Na'uzubillah.

Oleh karena itu, jagalah iman ini dengan usaha yang kokoh dan gigih. Seperti kokohnya tulang tengkorak yang Allah siapkan untuk menjaga otak. Jadikan hal-hal baik sebagai rutinitas sehari-hari, seperti membaca Al-Quran dan mendengar nasihat walau sedikit.

Kerahkan kekuatan penuh untuk melindungi iman. Misalnya dengan berkumpul pada lingkungan yang baik, dan menjauhi lingkungan yang menyebabkan lemahnya penjagaan kita terhadap iman ini.

Intinya, sesuatu yang penting memang harus dijaga dengan sungguh-sungguh.