Sensitivitas Ramadhan Kita
Memasuki hari kesekian Ramadhan, mulai timbul rasa malas. Malas untuk sahur, bacaan al-Quran pun mengendur. Tak lagi seperti kali pertama Ramadhan tiba.
Seakan hari-hari yang dilalui bagai rutinitas semata. Persis sebagaimana kaidah yang dijelaskan para ulama, "Seringnya berinteraksi dapat menghilangkan sensitifitas"
Perlu kembali memompa semangat beramal di bulan penuh barakah. Harus terus mengingat bahwa kita hamba terpilih yang masih berkesempatan mereguk ragam keutamaan berlipat ganda.
Coba sesekali beralih macam ibadah, bilangan dan waktu pelaksanaannya untuk menyegarkan kembali semangat beramal. Karena Ramadhan kita tak boleh berlalu sia-sia.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar