Aris Pujianto

Aris Pujianto adalah guru matematika MTs Muhammadiyah 04 Slinga Purbalingga (Mufourga) yang beralamat di Jl. Raya Slinga, Kec. Kaligondang, Kab. Purbalingga Jaw...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ikhtiar Besar, Hasilnya Besar
Gambar memancing ikan hiu. Sumber Google.

Ikhtiar Besar, Hasilnya Besar

Saya jadi teringat dengan satu kalimat spektakuler, yaitu "Kalau menginginkan mendapatkan ikan hiu, maka jangan memakai umpan cacing". Kalimat ini sering sekali di sampaikan saat seminar, workshop, dan webinar yang menghadirkan pembicara Prof Imam Robandi. Beliau guru besar Intitut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Kalimat itu sangat sarat makna. Beliau selalu melanjutkan dengan kalimat berikutnya, "Paling tidak umpannya adalah kambing atau sapi".

Saya berusaha menerjemahkan yang Prof Imam Robandi sampaikan. Tidak ada ikhtiar sederhana, akan menghasilkan output yang dahsyat. Saya akan kaitkan dengan pengorbanan yang luar biasa, dari para santri dan wali santri. Saya sering menulis ataupun menyampaikan pada beberapa kesempatan. Bahwa tidak ada perpisahan yang menyenangkan. Tidak ada perpisahan, yang tidak menyebabkan ada rasa yang berbeda. Perpisahan pasti menyisakan duka, kecewa, bahkan nestapa. Kejadian yang dialami, seperti tidak menyenangkan, rasa yang berbeda, duka, kecewa dan nestapa itulah pengorbanan.

Kalau kita kembali melihat sejarah Nabi Ibrahim as, pengorbanan kita belum seberapa. Mari kita kembali melihat pengorbanan keluarga Ibrahim, sebagai suntikan semangat bagi kita semuanya. Nabi Ibrahim as mengajak istrinya Siti Hajar beserta bayi Ismail ke sebuah lembah yang tandus. Lembah yang tidak berpenghuni, lembah yang sangat jauh dari keramaian. Kita sudah tahu, dalam cerita sejarah, Nabi Ibrahim as meninggalkan mereka berdua di lembah tersebut. Para pembaca dapat membayangkan. Bahkan mungkin ada yang berkomentar, tega sekali ya Nabi Ibrahim as kepada istri dan anaknya. Diceritakan, saat Ibrahim meninggalkan mereka, Siti Hajar terus bertanya. Mengapa kami ditinggalkan disini?. Nabi Ibrahim as terus berjalan dan tidak menjawab pertanyaan tersebut. Mungkin saja, Ibrahim dalam dadanya berkecamuk multi rasa. Sampai akhirnya, Siti Hajar bertanya, apakah ini perintah Allah Swt?. Baru Nabi Ibrahim as menjawab, iya, ini perintah Allah Swt. Tauhid yang begitu kuat, akhirnya Siti Hajar optimis, kalau perintah Allah Swt, maka pasti tidak akan disia-siakan olehNya. (bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pengorbanan yang hakiki, salam

04 Aug
Balas

Betul bu soendari, sukses selalu dan salam Literasi

04 Aug



search

New Post